BP Batam Siap Terima dan Penuhi Kebutuhan Investor

oleh -

Batam – Batam akan memasuki era baru industri dibawah pengelolaan Badan Pengusahaan (BP) Batam. Kepala BP Batam yang gencar melakukan pembangunan, untuk memenuhi, tidak hanya kebutuhan masyarakat, namun juga investor. Pembangunan fisik atau infrastruktur, penunjang pergerakan perekonomian, BP Batam berkolaborasi dengan Pemko Batam.

Muhammad Rudi optimis, integrasi pembangunan serta sinergis yang dilakukan BP Batam dan Pemko akan mendongkrak investasi. Kegiatan pelabuhan dan bandara itu, akan mendukung percepatan bongkar muat, untuk mendukung kegiatan industri di 26 kawasan industri, di Batam.

Rudi meyakini, kolaborasi pembangunan fisik ini, akan mempercepat realisasi infrasturktur penunjang perkonomian masyarakat Batam. Industri, pariwisata, UMKM dan sektor lainnya akan bergerak lebih cepat dengan dukungan infrastruktur.

“Infrastruktur itu menjadi pilar pendukung pertumbuhan ekonomi. Arus lalu lintas manusia dan barang lancar, maka ekomomi terbantu. Investor akan semakin tertarik masuk Batam,” harap Rudi.

Saat ini, pengembangan pembangunan fisik, juga menyangkut infrastruktur pendukung industri, selain jalan, ada Bandara Hang Nadim, hingga rencana pembangunan, Batam New Port di Tanjungpinggir, Sekupang. BP Batam mengembangkan hub logistik internasional.

“BP Batam melakukan peningkatan konektifitas infrastrukur Pelabuhan-Bandara,” jelasnya.

<!—nextpage–>

Tidak hanya fisik pelabuhan bandara dan pelabuhan, BP Batam sudah mengembangkan sistem teknologi informasi. Seperti sistem di Batuampar. Batuampar kini memiliki Auto Gate System, dengan menggunakan sistem otomasi. Sehingga pada tahun 2023-2024 mendatang, pelabuhan Batuampar akan memiliki kapasitas 2juta TEUs kontainer.

Kemudian, sistem pelabuhan laut juga ditingkatkan dengan sistem Batam Logistic Ecosystem (BLE). Kontainer Port Batuampar disiapkan untuk menjadi KEK international logistics. Batuampar, sudah terapkan B-SIMS. Sistem itu untuk meningkatkan pelayanan jasa kepelabuhanan sesuai dengan nilai Dedikasi (Terdepan, Dinamis, Kolaboratif, dan Terintegrasi) yang menjadi budaya kerja BUP BP Batam. 

“Kegiatan bongkar muat di Pelabuhan Batuampar, tidak hanya untuk industri Batam. Namun, konsumsi warga Batam, hingga kebutuhan ke luar Batam. Kita akan penuhi dengan sistem cepat,” harapnya.

Disebut, Batam kini menuju hub logistik internasional, sejalan dengan upaya memotong biaya agar bisa lebih berdaya saing. Rudi memperkirakan, pelabuhan Batuampar tidak akan mampu menampung lonjakan pelayanan saat Batam menjadi hub logistik, karenanya dibutuhkan pelabuhan yang baru, dalam hal ini, Tanjungpinggir.

Pelabuhan di Batam diharapkan menjadi area kegiatan memindahkan muatan dari satu kapal ke kapal lainnya atau transhipment untuk kebutuhan internasional dan Indonesia, karenanya harus memiliki kapasitas yang besar.

“Hub kontainer akan dihidupkan di Batam, jadi seluruh kontainer di Batam bukan hanya untuk konsumsi warga kota saja. Tapi juga menjadi transhipment, maka itu bisa menjadi pemasukan bagi BP Batam, Pemda dan pemerintah pusat,” kata dia.

<!—nextpage–>

  • Batuampar Sentra E-Commerce

Pelabuhan Batuampar juga kini menjadi sentra pendukung kegiatan ekonomi bidang e-commerce. Demikian dengan Bandara Hang Nadim. Pelabuhan Batu Ampar dan Bandara Hang Nadim, akan dijadikan sentral kargo e-commerce. Hal ini sesuai dengan rencana induk pengembangan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (KPBPB) Batam, Bintan, Karimun dan Tanjungpinang (BBKT) tahun 2020-2045.

Batam menjadi strategis untuk hub logistik internasional, karena strategis. Berada di jalur lalu lintas internasional Selat Malaka dan Asia Tenggara, serta berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri. Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam sebagai hub kargo internasional dilakukan dengan upaya menarik trafik kargo dari Amerika dan Eropa agar dapat transit di Batam, untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Australia.

Kegiatan ekonomi disentra pintu masuk dan keluar Batam itu, dapat menjadi hub logistik internasional untuk mendukung pengembangan industri, perdagangan, maritim, dan pariwisata yang terpadu dan berdaya saing.

“Batam siap menjadi sentral e-commerce,” tegas pria yang juga Wali Kota Batam ini.

Dengan dukungan konsorsium PT Angkasa Pura I, Incheon International Airport Corporation (IIAC), dan PT Wijaya Karya Tbk, ‎Hang Nadim akan membantu hubungan regional perdagangan e-commerce yang cepat dan efisien. Diharapkan, pengembangan Hang Nadim akan selesai tahun 2024.

<!—nextpage–>

  • Tak Hanya Fisik dan Ekonomi Tapi Juga SDM

Tidak hanya pembangunan fisik, Batam dibawah kepemimpinan Muhammad Rudi, pembangunan sumber daya manusia naik. Dimana, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2021 mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Sesuai data BPS Batam, IPM Kota Batam tahun 2021 adalah sebesar 81,12, meningkat 0,01 poin atau tumbuh 0,01 persen dibandingkan capaian tahun 2020.

Dari sisi dimensi pengetahuan, penduduk berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,17 tahun atau setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I. Angka ini meningkat 0,01 tahun dibandingkan tahun 2020 yang mencapai 13,16 tahun. Selain itu, rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas juga meningkat 0,01 tahun, dari 11,14 tahun menjadi 11,15 tahun pada tahun 2021

Program BP Batam yang berjalan saat ini, sejalan dengan rencana induk pengembangan KPBPB BBK berupa Peraturan Presiden yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KPBPB. Peraturan itu memberikan kemudahan berusaha dan mengatur insentif yang menarik untuk Batam.

Lewat aturan itu ada kemudahan pelayanan perizinan sesuai NSPK. Dimana, BP menerbitkan seluruh perizinan berusaha, menetapkan jenis dan jumlah barang konsumsi serta menerbitkan perizinan pemasukannya.

Kemudian, pengembangan dan kerjasama pemanfaatan aset dengan Badan Usaha (BUMN/D, Koperasi, Swasta/PT, Badan Hukum Asing), fasilitas dan kemudahan dalam  hal pemasukan dan pengeluaran barang, perpajakan, kepabeanan, cukai, keimigrasian, dan larangan/pembatasan, pengembangan dan pengelolaan kawasan.

Optimisme Rudi itu didukung data pertumbuhan ekspor yang berjalan dari Kota Batam, untuk sejulah negara di dunia. Tidak hanya dari pelabuhan Batuampar, namun pelabuhan-pelabuhan lain di Batam.

<!—nextpage–>

  • Batam Sumbang 80,32 Persen dari Ekspor Kepri

Dimana, sesuai dengan data BPS Batam, nilai ekspor Kota Batam Januari 2022 mencapai US$1.053,74 juta. Nilai ekspor Kota Batam, Januari menyumbang 80,32 persen dari total ekspor se-Kepri sebesar US$1.311,84 juta. Dimana, ekspor migas Januari 2022 mencapai US$103,44 juta. Ekspor nonmigas Januari 2022 mencapai US$950,30 juta.

Ekspor nonmigas HS 2 digit terbesar Januari 2022 adalah golongan barang Mesin/ Peralatan Listrik (85) sebesar US$437,56 juta. Ekspor ke Singapura pada bulan Januari 2022 mencapai nilai terbesar yaitu US$456,96 juta dengan kontribusinya mencapai 43,37 persen.

Nilai ekspor Kota Batam Januari 2022 terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar US$629,55 juta; disusul Pelabuhan Sekupang US$217,62 juta. Kemudian, Pelabuhan Belakang Padang US$105,86, Pelabuhan Kabil/Panau US$99,65 juta dan Pelabuhan Hang Nadim US$1,07 juta. Kontribusi kelima Pelabuhan adalah sebesar 100 persen dari ekspor Kota Batam Januari 2022.

Sementara nilai ekspor Kota Batam Desember 2021 mencapai US$1.294,59 juta atau naik sebesar 12,05 persen dibanding ekspor November 2021. Nilai ekspor Kota Batam bulan Desember 2021 menyumbang 78,49 persen dari total ekspor se-Kepri sebesar US$1.649,23 juta.

Nilai ekspor Kota Batam Desember 2021 terbesar melalui Pelabuhan Batu Ampar US$718,43 juta; disusul Pelabuhan Sekupang US$227,89 juta; Pelabuhan Kabil/Panau US$209,01 juta, Pelabuhan Belakang Padang US$134,18 juta, dan Pelabuhan Pulau Sambu US$2,50 juta. Kontribusi kelima Pelabuhan adalah sebesar 99,93 persen dari kumulatif ekspor Kota Batam Januari-Desember 2021.

Kedepan, nilai ekspor diyakini akan terus tumbuh dengan dukungan program pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemko dan BP Batam, yang berjalan saat ini. Dimana, saat pembangunan yang berjalan sudah selesai, maka lalu lintas barang, pendukung industri hingga UMKM, akan lebih cepat berjalan.(am)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.