Batam – Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengungkapkan perkembangan terbaru, Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari berbagai penyelenggara jasa. Selain sudah dapat digunakan di Malaysia, saat ini QRIS sudah bisa digunakan di semua Kabupaten/Kota di Kepri.
Perkembangan terbaru itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Suryono, Selasa (22/8/2023) di Batam. Hanya saja diakui, untuk setiap kabupaten/kota yang ada di Kepri, belum semua tempat atau pulau bisa mengakses QRIS. Semua dipengaruhi ketersediaan jaringan layanan internet.
“Sudah semua kabupaten/kota yang bisa akses digital. Jadi semua kabupaten/kota bisa akses QRIS. Tapi disetiap daerah, persentasi pemanfaatannya belum semua. Karena belum semua tempat bisa digital. Seperti di Natuna 45 persen daerah digital dan 55 belum,” ungkap Suryono.
Kedepan, perekembangan QRIS di Kepri diperkirakan akan terus meningkat. Alasannya, QRIS merupakan metode transaksi yang dinikmati masyarakat, karena kecepatan transaksi. Terlebih di negara tetangga, seperti Malaysia, QRIS juga sudah bisa digunakan. “Kalau di Indonesia QRIS, di Malaysia, duit now,” ucapnya.
Saat ini, QRIS bisa digunakan untu transaksi tarik tunai, transfer, dan setor tunai (TUNTAS) akan memberikan layanan pembayaran yang lebih unggul. “QRIS TUNTAS ini memiliki beberapa kelebihan, yang menonjol tentunya semakin banyak yang dapat digunakan seperti transfer, setor dan tarik tunai,” terangnya.
Suryono berharap, penggunaan QRIS dapat terus dilakukan baik melalui sosialisasi secara langsung, media sosial, hingga melalui acara-acara yang menarik minat masyarakat. BI siap mendukung elemen masyarakat yang melakukan sosialisasi dan diseminasi.
Kedepan, BI juga akan memberikan perhatian serius untuk mendorong peningkatan kualitas jaringan di pulau-pulau di Batam. “Kondisi ini pun, sudah saya sampaikan dalam rapat bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad beberapa waktu lalu,” tegasnya.
Oleh karenanya, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan lembaga dan institusi terkait guna mendorong peningkatan jaringan internet di sejumlah wilayah Kepri. Sehingga layanan QRIS di Kabupaten dan Kota se-Kepri bisa lebih maksimal lagi.
“Tentunya, kami dari Bank Indonesia akan mendorong peningkatan layanan jaringan internet ini. Sehingga nantinya akan didapati kesempurnaan sinyal hingga ke pelosok,” tutupnya.
Sebagaimana diketahui, Bank Indonesia perwakilan Kepri mencatat hingga 2023 (hingga juli,red) ada 289.070 pengguna pengguna Quick Response Code Indonesia Standar (QRIS) di Kepri. Dimana penggunaan QRIS ini meningkat dibandingkan tahun 2022 lalu, yang hanya 263.000 pengguna.
Sampai April 2023, jumlah merchant atau pedagang yang memanfaatkan QRIS sudah mencapai 439.000. Sedangkan jumlah penggunanya 289.070.
Sampai dengan Februari 2023 sudah ada sekitar dua juta transaksi dengan nominal mencapai Rp321 miliar, dengan merchant paling banyak yaitu usaha mikro. BI kepri juga mengajak masyarakat untuk memperluas QRIS hingga penggunaan BI-FAST guna mempercepat penyelesaian transaksi UMKM.(am)