ATB Menjadi Perusahaan Air Berhasil Kebocoran 14 Persen

oleh -

BATAM – PT Adhya Tirta Batam (ATB) merupakan perusahaan yang berkomitmen memberikan kinerja terbaik. Hal ini dibuktikan perusahaan selama diberi kepercayaan untuk mengelola air bersih di pulau Batam sejak tahun 1995 hingga 2020. ATB memiliki keberhasilan menekan angka kehilangan air hingga 14 persen.

Head of Corporate Secretary ATB, Maria Jacobus mengatakan, keberhasilan menekan kebocoran, merupakan prestasi tersendiri, mengingat angka kehilangan air masih menjadi momok paling menakutkan yang belum kunjung mampu ditaklukan oleh PDAM di Indonesia.

Dari hasil penilaian kinerja PDAM yang dilakukan BPPSPAM tahun 2018 terhadap 374 PDAM, baru sekitar 57 persen atau 223 perusahaan berkinerja sehat. Sisanya 25 persen kurang sehat, 13 persen sakit dan 17 PDAM atau 5 persen belum dinilai kinerjanya.

Salah satu aspek yang sangat memengaruhi adalah tingkat kebocoran air. BPPSPAM merilis, tingkat kebocoran PDAM di seluruh Indonesia pada tahun 2018 rata-rata sebesar 33,16 persen. Padahal tahun 2015, angka kebocoran adalah 32,47 persen. Peningkatan terus terjadi pada 2017 hingga mencapai 32,80 persen.

“Tentu butuh komitmen dan kerja keras yang luar biasa agar ATB mampu mencapai prestasi tersebut,” ujar Maria.

ATB tak henti-hentinya mendorong inovasi untuk menemukan solusi terhadap masalah kehilangan air bersih tersebut. Salah satu inovasi terbaik perusahaan adalah SPARTA Smart Solution yang telah mendapatkan Paten dari Kementerian hukum dan HAM RI.

Dengan tingkat kebocoran yang sangat rendah, ATB telah membantu menyelamatkan Batam yang seharusnya sudah defisit air sejak tahun 2015. Kita harus bersyukur, karena masih bisa menikmati layanan air yang baik dari ATB hingga hari ini.

Hal ini diakui oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jarot Widyoko. ATB telah membuktikan diri mampu melakukan pengelolaan air bersih secara optimal, terutama di sisi hilir.

Dimana perusahaan mampu menekan angka kebocoran hingga 14 persen, tanpa mengganggu jangkauan area pelayanan dan kontinyuitas suplai.

“Secara faktual, ATB juga terbukti mampu membantu menyelamatkan ketersediaan air di Batam, yang notabene hanya hidup dari curah hujan,” katanya.

Jarot mengungkapkan, semua prestasi tersebut dapat dicapai karena ATB memiliki keunggulan di sisi teknologi. Dimana ATB memiliki SPARTA Smart Solution yang telah mendapat Paten dari Kementerian Hukum dan HAM RI.

Dia berharap SPARTA Smart Solution dapat diaplikasikan untuk seluruh perusahaan air minum di Indonesia, sehingga sesuai dengan RPJMN pelayanan air di Indonesia dapat sesuai target 100% pada tahun 2030.

“Pengelolaan air yang efisien merupakan sebuah keharusan,” tuturnya.(am)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.