Disnaker Minta Prioritaskan Naker Lokal untuk Loker Non Keahlian Khusus

oleh -
oleh

Batam – Warga Batam, meminta perhatian Dinas Tenaga Kerja (Disnaker). Lowongan yang membutuhkan tenaga kerja bukan dengan keahlian khusus, diminta diprioritaskan untuk warga Batam. Selama ini, warga Batam harus bersaing dengan tenaga kerja luar daerah, karena perusahaan membuka lowongan sampai keluar daerah.

Harapan itu disampaikan anggota DPRD Provinsi Kepri, Onward Siahaan, Sabtu (9/9/2022) di Batam, menyikapi keluhan masyarakat, saat reses berjalan di dua kecamatan itu. Dari delapan lokasi reses yang dijalani, tujuh tempat, mengeluhkan kesulitan untuk mendapatkan kerja.

“Jadi untuk pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus, diminta dari lokal,” kata Onward.

Diakui Onward, selama ini ada banyak penerimaan tenaga kerja di Batam. Hanya saja, perusahaan banyak menerima tenaga kerja dari luar kota. Dimana, lowongan kerja dibuka luas, dengan sistem online.

“Ada penerimaan-penerimaan. Tapi bersaing dengan luar. Jadi mereka makin sulit dapat pekerjaan,” sesal anggota dewan provinsi dari Batam itu.

Kondisi itu diakui terjadi, karena perusahaan membuka lowongan kerja secara onlione. “Banyak buka secara online. Sehingga semua bisa melamar. Jadi tanpa ada kebijakan pemerintah membantu untuk rekrutan lokal, mereka (pencaker) akan semakin kalah bersaing,” bebernya.

Untuk itu, diminta agar ada kebijakan pemerintah daerah, melalui Disnaker Batam dan Provinsi, untuk mendesak perusahaan, membantu tenaga kerja lokal. “Mengutamakan lokal. Khusus untuk yang tidak membutuhkan keahlian khusus,” sambungnya.

  • Perbanyak Pelatihan Tenaga Kerja

Disisi lain, Disnaker Kota Batam dan Provinsi Kepri, diminta untuk memperbanyak, pelatihan. Sekaligus agar calon tenaga kerja dilatih dan mendapat sertifikasi. Sehingga, peluang mendapatkan lapangan kerja semakin meningkat.

“Untuk bersaing dengan tenaga luar, kita minta, diperbanyak program sertifikasi. Supaya tenaga lokal mampu bersaing,” himbaunya.

Kemudian, perusahaan-perusahaan asing di Batam, untuk tidak mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA), untuk operator. “Karena ada juga isu, ada industri memiliki tenaga kerja dari asing, untuk operator forkift,” imbuh dia.

Diungkap Onward, langkah Disnaker Batam dan Kepri, penting untuk menekan angka pengangguran. Dimana, data terakhir pada Agustus 2021, jumlah pengangguran di Batam, 11,64 persen. Angka pengangguran terbuka di Batam masih menjadi yang tertinggi dibandingkan kabupaten dan kota lain di Kepri.

Angka pengangguran Kepri sendiri mencapai 9,91 persen. BPS mencatat kini jumlah pengangguran di Batam mencapai 94.384 orang. Sementara, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Batam pada tahun 2021 mencapai 81,12, atau tumbuh 0,01 persen dibandingkan capaian tahun 2020.

Peningkatan IPM 2021 didukung oleh peningkatan pada dua dimensi penyusunnya yaitu dimensi umur panjang dan hidup sehat dan dimensi pengetahuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.