BPS Kota Batam mengungkap data, ekspor dan impor pada September 2022, sekitar 1.281,2 juta Dolar Amerika Serikat (AS). Ekspor didominasi industri pengolahan, kemudian disusul Migas. Ekspor non migas, yang didalamnya industri pengolahan menyumbang 90,66 persen dari total ekspor September 2022.
Diantara industri pengolahan di Batam sebagai daerah perbatasan Indonesia-Singapura itu, ada PT Tomoe Valve Batam di Tanjung Uncang, PT Ecogreen di Kabil dan PT Musim Mas di Kabil, Batam dan lainnya. Tiga perusahaan ini, mengekspor produk ke sejumlah negara, setelah mengolah bahan baku, dengan didukung gas bumi.
Sales Area Head Subholding Gas Pertamina, PGN di Batam, Wendi Purwanto, Senin (7/11/2022) membenarkan, dukungan pihaknya, untuk ketiga perusahaan ini. PT Ecogreen yang merupakan industri petrokimia, menggunakan gas bumi, mencapai 7,20 BBTUD per tahun.
Sementara PT Musim Mas menggunakan gas 3,66 BBTUD per tahun untuk mengolah mengolah CPO atau sawit untuk diproduksi menjadi sabun kemasan.
Untuk PT Tomoe, gas bumi sebesar 350 sampai 1.750 MMBTU per bulan. Perusahaan ini memproduksi katup atau valvek rubber lining, double offset dan triple offset, untuk di ekspor ke Jepang, Taiwan, Singapura, Philippina, Thailand, China dan Amerika Serikat.
Menurut Asisten Manager PT Tomoe Valve Batam, Herguntata Agus, perusahaan yang beroperasi di Latrade Industrial Park ini, menggunakan gas bumi, untuk melebur batangan timah melalui die casting dan mengeringkan katup.
”Benefit (manfaat atau keuntungan) ini menambah daya saing PT Tomoe di pasar
internasional. Tarif hasil produksi juga bisa lebih kompetitif. Gas bumi membantu kami dari fluktuasi pasar dan mengurangi risiko kelangkaan,” ungkap Agus.
Katup itu digunakan industri minyak, gas, Petrokimia, air bersih, perkapalan, bangunan bertingkat dan lainnya. Katup itu dimanfaatkan untuk mengatur aliran fluida atau zat cair. “Valve berperan dalam sistem pipa bahan bakar, ballast, bilge, sanitary, dan lainnya. Kita gunakan gas bumi, sejak 1 Oktober 2018,” jelas Agus.