Inovasi Produk Subholding Gas Pertamina Bantu Industri dan UMKM Perbatasan

oleh -
oleh

Diakui, petugas PGN selalu datang untuk mengecek kelancaran distribusi gas dan stabilitas tekanan gas, dua kali setiap minggu. Diluar jadwal itu, petugas PGN selalu siaga untuk dipanggil, jika sewaktu-waktu dibutuhkan PT Tomoe. 

“Terjadwalnya, dua kali mengecek kondisi aliran distribusi gas bumi-nya,” kata Agus.  

Petugas PGN mengecek pipa suplay ke mesin produksi diengah ditengah aktivitas karyawan PT Tomoe Valve Batam.

Dengan dukungan gas bumi dari PGN, mereka bisa memproduksi katup  valve sekitar 30 ribu per bulan. PT Tomoe yang sudah beroperasi sekitar 12 tahun di Batam, menjadi salah satu penyumbang devisa Indonesia. 

Selain perusahaan industri, gas bumi juga sudah dimanfaatkan pengelola Kawasan Industri di Batam. 

Salah satu Kawasan Industri terbesar di Batam yaitu PT Batamindo Investement Cakrawala dengan total lahan 320 Ha dan terdapat lebih dari 70 industri lokal maupun multinasional memanfaatkan gas bumi untuk sumber utama pembangkit listrik dengan daya terpasang 130 MW dan konsumsi gas bumi rata-rata 12.3 juta Btu atau 12.3 BBTU per hari.

Kawasan industri terbesar lainnya seperti Panbil Industrial Estate dengan luas lahan 103 Ha dengan jumlah tenant industri sekitar 25 perusahaan menggunakan gas untuk pembangkit listriknya dengan kapasitas 45 MW dan rata-rata konsumsi 4.3 juta Btu atau 4.3 BBTU per hari serta Kawasan Industri Tunas Industrial Estate dengan jumlah tenant industri sebesar 49 Pelanggan industri menggunakna gas untuk kebutuhan utama pembangkitnya dengan rata-rata pemakaian 1.5 juta Btu atau 1.5 BBTU per hari.

Kemudian, terdapat Kawasan Industri yang di dalam kawasannya sudah ada jaringan pipa gas bumi PGN antara lain : Tunas Industrial Estate, Batamindo Industrial Park, Kabil Industrial Estate, Panbil Industrial Estate, Puri Industrial Park, Taiwan International Industrial Estate, Sarana Industrial Point, Cammo Industrial Park, Executive Industrial Park, Kawasan Industri Puri 2000 dan Bintang Industri. 

Kawasan industri selain menggunakan pembangkit sendiri kebutuhan energi listriknya di supply oleh PLN Batam dimana kebutuhan sebagian besar pembangkit PLN Batam menggunakan energi bersih gas bumi hingga 55 juta Btu atau setara pembangkit 275 MW. 

Data yang diterima dari PGN Batam, Batamindo Industrial Park melalui  PT Batamindo Investment Cakrawala menjadi pelanggan PGN yang menerima gas bumi sekitar 12,3 BBTUD per hari. Kemudian, Panbil Industrial Park melalui PT Panbil Utilitas Sentosa,  mengkonsumsi gas 4.3 BBTUD, untuk pembangkit listrik. Serta PT Tunas Energi mengkonsumsi sekitar 1,5 BBTUD. 

“Total untuk power plant kawasan industri, sekitar 18.1 BBTUD. Untuk total penjualan area Batam, data hingga Agustus 2022, sekitar 87.82 BBTUD. 

Kawasan industri ini, memenuhi listrik secara mandiri dan bukan melalui PLN. Untuk Batamindo Industrial Park di Mukakunin terdapat Pembangkit Listrik dual fuel Tenaga Diesel Gas (PLTDG) dan gas yang dioperasikan 18 unit, dengan masing-masing berkapasitas 6 Mega Watt (MW). Pembangkit listrik dual fuel adalah pembangkit listrik yang dapat dioperasikan 2 bahan bakar saling bergantian seperti gas alam dan bahan bakar solar 

Menurut General Manager Batamindo, Mook Sooi Wah, mereka mendapat keuntungan saat menggunakan gas bumi. Gas bumi lebih efisien dan tidak menghasilkan limbah, sehingga ramah lingkungan. 

“Hemat bisa sampai 18 persen setelah beralih ke gas bumi. Gas bumi bahan bakar yang aman, dan menghasilkan tegangan dan frekuensi yang stabil,” imbuh Mook. 

No More Posts Available.

No more pages to load.