Inovasi Produk Subholding Gas Pertamina Bantu Industri dan UMKM Perbatasan

oleh -
oleh

Saat Rumah Makan Teh Tarek Raja Batam, mulai memanfaarkan Gaslink CNG

Efisiensi dan efektifitas pemanfaatan gas bumi, diakui pemilik UMKM Citra Bakery, Angel. Usahanya kini memanfaatkan gas bumi, jenis CNG. Pemakaian per bulan, sekitar 500-an meter kubik. “Biaya pemakaian lebih hemat dari biasanya Rp 1 juta per bulan,” kata Angel. 

Ia merasa nyaman dengan CNG, karena tidak ada kelangkaan. Kemudian, kebutuhan Gaslink selalu terpenuhi dengan pengantaran, dilakukan PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) selaku anak usaha dari PT PGN Tbk.  

“Kami tidak pusing memikirkan gas lagi. Sudah nyaman, karena selalu ada,” ujar Angel, yang dibenarkan pelaku usaha lainnya, Rita yang memiliki Rumah Makan Teh Tarek Raja dan menggunakan Gaslink CNG. 

Tidak hanya kemudahan mendapat gas, Angel mengaku dimudahkan dalam pembayaran. PGN memberikan solusi dengan kemudahan, membayar tagihan setiap bulan. Tidak hanya untuk pelanggan Jargas, namun juga pengguna Gaslink CNG.  
 
“Kita bisa memilih, bayar pasca atau pra bayar. Jadi pemakaian Gaslink CNG bisa dikontrol, karena ditagihkan per bulan sesuai pemakaian gasnya,” ungkap Angel. 

Hal itu dibenarkan Direktur Komersial PGN Faris Aziz, pemanfaaat gas bumi, distribusi lewat jargas atau mengemas dalam CNG, cukup amang. Bahkan, dari segi keamanan, Gaslink CNG diakui lebih baik, karena mudah terurai diudara. 

“Gaslink CNG juga lebih aman karena mudah terurai di udara, sehingga keamanannya terjamin,” terang Faris. 

Kemudian, untuk pembayaran tagihan, terutama untuk Gaslink CNG mudah, karena bisa bayar pasca atau prabayar. “Kita berikan pilihan. Pelanggan gas bumi bisa fleksibel sistemnya. Tapi ditagihkan per bulan. Hanya dibedakan pasca atau pra, sesuai pilihan,” imbuhnya. 

Inovasi PGN untuk menghadirkan Gaslink CNG, juga mendapat apresiasi Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina M Erry Sugiharto di Batam, April 2022 lalu.  

Diakui Erry, efisiensi dan kenyamanan menggunakan Gaslink. “Melihat jargas dan Gaslink CNG tadi saya cukup apresiasi. Saya lihat tadi yang jargas lebih aman, saya pikir safety nomor satu karena untuk perumahan,” kata Erry. 

Kemudian cukup bersih dan instalasi pipa yang sedemikian rapi. Gaslink CNG juga aman, utamanya memang tentang safety. Kita sudah coba tadi di kompornya juga cukup bagus, warna apinya biru, dan akan lebih irit dari (bahan bakar) yang sebelumnya,” ujarnya.. 

Sementara Sales Area Head PGN Batam, Wendi Purwanto mengatakan, energi gas bumi memberikan meningkatkan daya tahan industri dan retail di Batam. Konsumsi retail, sekarang sudah mencapai rata-rata 85 BBTUD. Sementara target retail, 76 BBTUD per hari.  

Sementara untuk PLN Batam PGN membantu memenuhi kebutuhan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Tanjung Uncang. Kemudian PLTG Panaran I, PLTG Panaran II dan PLTG Kabil. “PGN menyuplay 55 BBTUD, khusus untuk pembangkit PLN,” bebernya. 

Listrik PLN Batam juga didukung suplay daya dari PT Energi Listrik Batam (ELB), yang disokong PGN. Gas yang disalurkan, bersumber dari PT Pertamina Hulu Energi Jambi Merang (PHE JM). PGN menyalurkan gas untuk ELB, 3 sampai 3,6 BBTUD per hari, melalui PLTG Tanjung Uncang, hingga tahun 2024. 

Untuk Gaslink CNG, diakui akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya sekitar 30 persen. “Diharap sektor komersial ini bisa membantu efisiensi pelaku usaha. Ini akan menambah efisiensi biaya mereka sekitar 30 persen,” ujar Wendi. 

“Kita dukung retail berkembang. Kalau ada sentra UMKM baru, kita bisa bangun instalasi atau lewat CNG. Kita bantu dukung peningkatan pendapatan UMKM,” sambungnya. 

Sentra UMKM Batam yang mendapat distribusi gas bumi, ada tepatnya di Bambu Kuning, Kecamatan Batuaji. Sentra UMKM didukung, melalui jargas.  

No More Posts Available.

No more pages to load.