Ini Keunggulan Batam Hingga Manjakan Investor

oleh -0 Dilihat
oleh

BATAM – Batam adalah surga investasi yang selalu memanjakan para investor. Dalam perkembangannya, Badan Pengusahaan (BP) Batam selalu melakukan terobosan dan inovasi untuk memberi kemudahan investasi di Batam.

Hal ini menjadi nyawa dari roda perekonomian yang ada. Letaknya yang strategis di jalur pelayaran internasional Selat Malaka, menjadi salah satu faktor yang membuat Batam menarik bagi investor global dan terus berkembang pesat.

Selain itu, Batam juga masih menjadi pilihan terbaik bagi para investor, yang dapat dilihat dari berkembangnya kawasan industri yang terus bertumbuh.

Staf Ahli Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian yang juga Anggota Dewan Pengawas BP Batam, Elen Setiadi mengatakan, sejak dahulu pemerintah telah melihat letak posisi Batam yang sangat strategis. Berada di Selat Melaka dan dekat dengan Singapura yang berkembang begitu cepat. Begitu juga dengan negara lainnya seperti China.

“Nah, posisi strategis ini yang dimanfaatkan oleh pemerintah mulai dari menetapkan sebagai Otorita Batam, kemudian kita kembangkan karena harus ada fasilitas-fasilitas penunjang lainnya. Kita kembangkan Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas,” kata Elen di Jakarta, Jumat (11/9/2022).

Dari pemberian kebijakan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) atau yang saat ini dikenal sebagai FTZ itu, Menurut Elen, menarik minat industri manufaktur dan industri lainnya karena mempunyai daya saing dengan negara-negara lainnya. Daya saing itu berupa kepabeanan, cukai hingga ketenagakerjaan yang mempunyai daya saing.

Dilanjutkan Elen, pemerintah tidak hanya melihat Batam sebagai kawasan industri manufaktur saja. Pemerintah kemudian mengembangkan lagi Kota Batam untuk memulai mengambil kesempatan dari Singapura berkaitan dengan industri pemanfaatan jasa.

“Oleh karena itu kita kembangkan jasa itu tidak hanya pariwisata tetapi kita sudah masuk ke industri digital,” katanya.

Industri digital tersebut, sudah dimulai dengan masuknya industri animasi. Begitu juga dengan industri transportasi yang mulai dikembangkan. Pemerintah melihat pengembangan industri jasa ini tentunya juga melihat daya saingnya dengan harapan bisa menyamai negara-negara tetangga seperti Singapura maupun Malaysia.

Dijelaskannya, selain FTZ juga diberikan dua kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yakni KEK Batam Aero Techic yang merupakan Maintenance Repair and Operation (MRO). Dan satu KEK lainnya yang dikembangkan diberikan nama Nongsa Digital Park (NDP).

Baca Juga :  Pemda Baru Bayar 245 M, Sri Mulyani Desak Bayar Insentif ke 50.849 Nakes

“Kita lihat perbandingan fasilitasnya, kalau kita hanya mempertahankan fasilitas FTZ saja, kurang menarik. Makanya pemerintah memberikan lagi yang namanya Kawasan Ekonomi Khusus. Jadi Batam ini, diberikan berbagai fasilitas bagaimana serangan investasi itu masuk, inilah yang kita harapkan,” jelasnya.

Adapun NDP itu dikembangkan untuk industri perfilman animasi dengan memiliki Infinite Studio. Dimana, beberapa film digital yang dihasilkan sudah mendapatkan penghargaan dan sebagainya.

“Kemudian ada juga film layar lebar yang dikombinasikan karena di situ studio animasi plus studio out door. Ini juga dikembangkan bersamaan dengan kerja sama dengan Singapura juga,” bebernya.

Pembangunan industri digital yang dibangun di Batam juga bertujuan sebagai data center. Saat ini, investasi dalam bidang data center juga sudah mulai masuk. Termasuk pemerintah Indonesia sendiri yang menempatkan daya centernya di kawasan NDP untuk di tear 4.

“Nah untuk tear 3 sudah masuk ada dari Amerika, Jepang, China, Hongkong dan ini sudah mulai berinvestasi,” katanya.

Pemerintah mengharapkan kedepannya, dengan pemberian fasilitas yang ada dan dukungan dari pemerintah, Kepala BP Batam yang sekaligus sebagai Walikota Batam Muhammad Rudi juga sebagai salah satu daya tarik investasi.

Sebab, dengan Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, tidak hanya investasi yang berkembang. Saat ini infrasktruktur di Batam juga sudah dibangun untuk mendukung dalam upaya menarik investasi.

“Karena jika infrastruktur kota tidak dikembangkan akan membuat industrinya macet,” lanjutnya.

Ia menambahkan, pemerintah selalu mendukung industri manufaktur. Dengan salah satunya pembangunan industri kilang seperti PT McDermott Indonesia.

McDermott Indonesia dalam beberapa waktu terakhir sudah mengirimkan offshore ke beberapa lokasi untuk offshore minyak dan sebagainya. Begitu juga dengan beberapa proyek yang sudah mulai didapat. Adapun McDermott Indonesia ini, merupakan salah satu terbesar di Asia untuk pembuatan Offshore, Rig dan sebagainya.

“Jadi ini salah satu kemajuan di Batam karena kita memiliki daya saing kemudian SDM kita yang punya kualifikasi internasional. Sehingga industri itu tidak hanya menginvestasikan tetapi dia juga butuh SDM. Salah satunya MRO butuh SDM yang standarnya internasional dan punya sertifikat. Dan kita tersedia SDM nya dan itu ada trainingnya,” jelasnya.

Baca Juga :   Bupati Toba Ajak Tanami Lahan Kosong dengan Jagung

Di industri manufaktur McDermott Indonesia tadi juga butuh welder yang berkemampuan baik. Dimana saat ini, standar pekerja welder di MCDermott Indonesia sudah mempunyai standar internasional. Baik welder yang bekerja di darat hingga welder yang bekerja di bawah laut.

Sehingga, tenaga kerja yang ada di industri manufaktur sudah sangat kompetitif dengan tenaga kerja asing dan tidak perlu diragukan.

“Tempat kita menarik, kompetitif kemudian minat investasinya ada. Ini yang kita dorong dan kembangkan. Mudah-mudahan satu atau dua tahun, kita memang tidak ingin menyaingi Singapura tetapi manfaat yang ada di Singapura kita tarik juga sepanjang kita menarik minat investasi global dan kawasan,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat investasi penanaman modal asing PMA di Batam triwulan I tahun 2022, meningkat sebesar 35,7 persen, dibanding periode yang sama tahun 2021.

Realisasi investasi menunjukan hasil menggembirakan terhitung bulan Januari hingga Maret 2022 yang mencapai nilai US$ 232 juta. Angka ini berhasil melewati realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 171 juta.

Sektor industri kimia dan farmasi memberikan kontribusi terbesar pada periode ini, yang mencapai US$ 136,499 ribu atau 63 persen dari total nilai investasi berdasarkan sektor investasi. Realisasi PMA terbesar disumbang oleh sektor industri kimia dan farmasi.

Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menuturkan, sumbangan nilai investasi dari sektor kimia dan farmasi ini, turut didukung dengan upaya BP Batam mempersiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Internasional Sehat (KIS) di wilayah Sekupang.

KEK Kesehatan ini nantinya berpusat di Rumah Sakit BP Batam – Sekupang dan area sekitarnya, yang diharapkan bisa menjadi pilihan bagi masyarakat Indonesia.

“Sehingga untuk memenuhi kebutuhan kesehatan tidak perlu berobat ke luar negeri, di Batam sudah ada (Rumah Sakit BP Batam), dan terus kita lakukan improvement, inovasi dan perbaikan-perbaikan mutu SDM maupun peralatan kesehatan yang semakin modern.” ujar Muhammad Rudi.

Sementara, disebutkan pertumbuhan investasi PMDN Triwulan I tahun 2022 dikabarkan mengalami penurunan.

“Meskipun untuk PMDN kita turun, tapi kita optimis, PMA kita bergerak naik di angka cukup signifikan. Ini tentu menambah amunisi dan semangat kita, sinyal positif untuk kebangkitan ekonomi Batam.” imbuhnya.

Baca Juga :  Realisasi Investasi di Batam di 2020 Lampaui Target Ditengah Covid-19

Lebih rinci Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait menjelaskan, PMA pada tahun 2022 didominasi oleh investasi di sektor industri kimia dan farmasi, yakni 12 proyek dengan nilai investasi senilai US$ 136,499 ribu.

Kemudian, di bidang industri mesin, elektronik, instrumen kedokteran, peralatan listrik, presisi, optik dan jam, sebanyak 62 proyek, dengan nilai investasi US$ 50,302 ribu.

Ada juga investasi di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, sebanyak 50 proyek, dengan nilai US$ 10,64 ribu.

Kemudian investasi bidang perdagangan dan reparasi, sebanyak 53 proyek dengan nilai investasi US$ 9,85 ribu, serta perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebanyak 23 proyek dengan nilai investasi, sebesar US$ 9,15 ribu.

Nilai realisasi investasi yang positif ini, simultan didukung dengan geliat pembangunan yang juga masif digeber oleh Kepala BP Batam. Penataan dan pembangunan infrastruktur yang terus dilakukan pihaknya, turut menambah kenyamanan dan kemudahan bagi investor dan masyarakat Batam.

Muhammad Rudi yang juga merupakan Walikota Batam, turut membuat harmonisasi koordinasi manajerial kedua instansi makin klop, sehingga berjalan dengan padu, pembangunan merata pun mampu dipacu.

Terlebih lagi, saat pandemi Covid-19 melanda, geliat ekonomi di Batam justru bertumbuh. Sepanjang tahun 2021, pertumbuhan ekonomi Batam bertengger di tempat tertinggi di Provinsi Kepri, mencapai 4,75 persen.

Angka ini malah mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya di angka 3,69 persen, dan Provinsi Kepri sendiri hanya sebesar 3,43 persen. Nilai ekspor Batam pada April 2022, sudah mencapai USD 1,266 miliar. Angka ini naik 5,86 persen dibanding bulan sebelumnya.

Namun, capaian Batam saat ini tidak lantas membuat Muhammad Rudi puas. Batam sebagai roda perekonomian Kepri, ia targetkan terus berinovasi dan berimprovisasi guna memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi investor dan masyarakat.

“Kita berharap dengan terus dilakukannya peningkatan dan pengembangan infrastruktur di Batam, semakin meredanya pandemi covid-19, serta upaya program percepatan pembangunan ekonomi nasional yang dilakukan Pemerintah, akan semakin mendorong perluasan investasi di Batam. Ujungnya adalah tentu kesejahteraan masyarakat bisa tercapai karena lapangan kerja terbuka.” pungkas Muhammad Rudi.(is)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.