BP-PIKORI Gunakan Vaksin Moderna untuk Warga Batam

oleh -

BATAM – Badan Pengusahaan (BP) dan Persatuan Istri Karyawan BP Batam (PIKORI) menggelar vaksinasi warga Batam. Vaksin dilakukan dalam rangka Hari Bakti ke 50 tahun, dengan menggunakan vaksin jenis Moderna.

Kegiatan vaksinasi mulai dilaksanakan BP Batam, bersama Pikori BP Batam di Asrama Haji, Batam Centre, Batam, Selasa (5/10) di Asrama Haji. Menurut Wakil Ketua 3 Pikori BP Batam, Nur Indrayati Sudirman, vaksinasi digelar selama 9 hari untuk usia 18 tahun ke atas.

“Jadi 1.000 vaksin sehari. Totalnya 9.000 vaksin. Untuk hari terakhir vaksinasi bagi ibu hamil dan menyusui,” ujar Nur.

Bertempat di gedung Asrama Haji Batam. Pelaksanaanya mulai dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Jadwalnya dari tanggal 5-13 Oktober 2021. Ada sekitar 800 peserta yang sudah mendaftar secara online.

“Target kita 1000 vaksinasi sehari. Kita bantu pemerintah, agar ekonomi Batam kembali bergeliat,” harap Nur.

Sementara Kepala BP Batam, yang juga Wali Kota Batam Muhammad Rudi, menyampaikan, bahwa saat ini capaian vaksinasi di Batam sudah 83 persen. “Kemudian, 17 lagi bisa selesai dan bisa kita laporkan ke pusat. Selanjutnya bisa kita koordinasikan dengan perwakilan di Singapura,” tambah Rudi.

Terkait vaksin Moderna apakah akan dijadikan boster untuk masyarakat Batam, Rudi menyebut, itu kebijakan dari Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan. “Boster kebijakan pusat. Saya tak berani ambil kebijakan, kecuali untuk nakes,” kata Rudi.

Disampaikan Rudi, saat ini PPKM di Batam sudah di level 2. Diharapkan, bisa turun menjadi level 1 pada hanya sampai 18 Oktober 2021 saja. Salah satu faktor yang membuat Batam masih level 2, karena data RSKI Galang masuk di Kepri, dengan posisinya di Batam.

“Keputusan Menteri kita ikut saja. Tapi sebagai Pimpinan Daerah, Batam sudah merasa level . ,Ekonomi sudah kita bebaskan dan semoga cepat bangkit kembali,” kata Rudi.

Menurut Rudi, enam komponen persyaratan penurunan level, Batam itu sudah termasuk level 1. Walaupun level 2, perketatan protokol kesehatannya hampir sama dengan level 1. Saat ini, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit tersisa 1 orang lagi. Dan yang menjalani isolasi terpadu (isoter) dan isolasi mandiri (isoman) masih ada beberapa orang.

“Tapi itu tak masuk hitungan BOR. Hitungan BOR saja di Rumah Sakit yang ditunjuk pemerintah hanya 1. Kalau 1 kita hitung, BOR kita tak sampai 0 koma sekian persen,” katanya.(am)

No More Posts Available.

No more pages to load.