Batam – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) mendorong anak-anak, menumbuhkan nasionalisme dan semangat kebangsaan dan menjaga kedaulatan NKRI melalui uang Rupiah. Hal tersebut dilakukan melalui penyelenggaraan kegiatan Bahanakan Cinta, Bangga, Paham Rupiah di Kepri (Bahari Kepri) 2023 yang bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat terhadap uang Rupiah.
Berlokasi di lingkungan Pesantren An Ni’mah, Kampung Tua Dapur 12, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, penyelenggaraan Bahari Kepri 2023 pada tanggal 25 Agustus 2023 berhasil memecahkan 2 (dua) rekor MURI. Pemecahan Rekor MURI Dunia “Edukasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah di Pulau Terbanyak” dan “Replika Dapur Arang dari Rangkaian Luti Gendang Terbanyak”
Kegiatan itu sekaligus dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-78. Pemecahan rekor “Edukasi CBP Rupiah di Pulau Terbanyak” menunjukkan konsistensi Bank Indonesia Kepri dalam mengedukasi masyarakat agar lebih memahami uang Rupiah. Bersinergi dengan Dinas Pendidikan baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, edukasi diselenggarakan secara serentak dan disiarkan dari 120 titik lokasi sekolah di 7 (tujuh) kabupaten/kota se-Kepri.
Edukasi yang dilaksanakan pada hari dan jam yang sama tersebut, ditujukan kepada pelajar tingkat SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB sederajat, termasuk kepada masyarakat sekitar lingkungan Pesantren An Ni’mah, Batam. Sebagai narasumber, Bank Indonesia Kepri melibatkan guru sekolah dari masing-masing kabupaten/kota yang sebelumnya telah menerima Training of Trainers (ToT) dari Bank Indonesia.
Kepala Perwakilan BI Kepri, Suryono menyampaikan event pagi ini ada dua rekor dunia yang dipecahkan oleh BI Perwakilan Kepri. Pertama adalah Edukasi CBP yang digelar di 120 titik di pulau terbanyak di 7 Kabupaten/Kota se Provinsi Kepri. Selanjutnya rekor dunia Replika Dapur Arang dari Rangkaian Luti Gendang Terbanyak yang berjumlah 6.666.
“Edukasi Cinta Rupiah kita gencarkan karena Kepri berada di daerah perbatasan. Kenapa kita harus cinta rupiah, karena rupiah merupakan mata uang Indonesia. Cara kita mencintainya, dengan mengenal mata uang kita serta merawat mata uang,” paparnya.
Melalui edukasi tersebut, masyarakat diharapkan dapat mengenal Rupiah tidak hanya terbatas sebagai alat pembayaran, namun juga sebagai simbol identitas dan kedaulatan negara yang memuat perjalanan sejarah, keragaman budaya, serta kekayaan bangsa.
Sejalan dengan semangat untuk meningkatkan kebanggaan terhadap budaya tanah air, Bank Indonesia Kepri berupaya kembali memperkenalkan dapur arang kepada masyarakat melalui pemecahan rekor MURI “Replika Dapur Arang dari Rangkaian Luti Gendang Terbanyak”. Tercatat sejumlah 6.666 luti gendang dirangkai menjadi replika bangunan dapur arang.
Replika Dapur Arang terbuat dari rangkaian Luti Gendang Terbanyak yang berjumlah 6.666. Kenapa dapur arang, karena dulu dapur arang yang digunakan untuk membakar arang yang akan diekspor ke Singapura.
“Selain untuk menjadi tujuan wisata juga untuk mendukung UMKM di Kota Batam,” tuturnya.
Senior Manager MURI, Andre Purwanjono, menjadi saksi kegiatan yang luar biasa. Edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah dalam jumlah terbanyak. “Akan kami catat sebagai rekor dunia, karena rekor dengan replika luti gendang ini hanya ada di Kepri, ucapnya.
Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Tri Wahyu Rubianto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, Camat Sagulung, Muhammad Hafis dan unsur Musyawarah Pimpinan Kecamatan Sagulung.
Sebagai informasi, dapur arang adalah bangunan bersejarah di Kota Batam yang dahulu dimanfaatkan masyarakat untuk memproduksi arang untuk kemudian diekspor ke Singapura. Melalui pemecahan rekor tersebut, Bank Indonesia Kepri berharap sejarah terkait aktivitas ekonomi masyarakat Kota Batam dapat terlestarikan dengan baik. Selain itu, pemilihan luti gendang sebagai bahan untuk menyusun replika dapur arang diharapkan dapat mempromosikan produk kuliner khas Kepri ke tingkat nasional.
Prosesi pemecahan kedua rekor MURI dibuka oleh Walikota Batam dalam hal ini yang diwakilkan oleh Sekda Kota Batam, Jefridin dan Kepala BI Kepri, Suryono serta dimeriahkan dengan pembuatan mural sejarah uang dan sejarah dapur arang. Bank Indonesia Kepri juga meresmikan Kampung Tua Dapur 12 sebagai Kampung Cinta Bangga Paham Rupiah dan memfasilitasi penukaran uang lusuh secara periodik kepada masyarakat sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.
Hal ini sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia Kepri untuk menyediakan uang layak edar dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai kepada seluruh masyarakat. Sinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak akan terus diperkuat untuk menambah rasa Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah di masyarakat.***