Ansar Ingatkan Indonesia Bukan Milik Satu Kelompok

oleh -
oleh

Batam – Gubernur Kepri, Ansar Ahmad bernostalgia dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Kepri, Soerya Respationo, Pilkada sebelumnya. Dimana Ansar sebelumnya berpasangan dengan Soerya, kemudian menjadi rival. Tapi tetap menjaga silaturahmi. Karena itu, pada kesempatan itu juga, Ansar Ahmad mengingatkan agar perbedaan partai dan perbedaan suku, agama, tidak menjadikan Indonesia terpecah.

Ansar Ahmad dan Soerya bertemu saat pembukaan Rakerda PDIP Kepri, Sabtu (8/10/2024) di Hotel Harmoni One, Batam. Sebagaimana diketahui, PDIP dan Golkar berkoalisi untuk mengusung pasangan Soerya-Ansar, di Pilkada 2015 lalu. Kemudian, lima tahun berikutnya bertarung dengan pasangan berbeda, pada Pilkada 2020 lalu.

Saat berpasangan dengan Soerya, keduanya kerap tampil bersama di agenda partai. “Saya disini, teringat kenangan bersama PDIP beberapa tahun lalu (berpasangan dengan Soerya). Kita tetap menjaga silaturahmi. Makanya hari ini, baju saya, merahi,” kata Ansar.

Dengan dinamika politik di Kepri dalam 10 tahun ini, seperti dialaminya dan Soerya, Ansar mengingatkan untuk menjaga silaturahmi. Ditegaskan, Indonesia bukan milik satu kelompok, bukan milik satu agama, golongan.

“Tapi milik Indonesia. Indonesia milik Indonesia,” kata Ansar.

Pada kesempatan itu, Ansar juga masih meyakini jika PDIP masih akan mendapat tempat dihati masyarakat. “Jika sebelumnya, PDIP merupakan pemenang dengan perolehan suara terbesar di Kepri, kedepan masih bisa terjadi hal yang sama,” terangnya.

Untuk Kepri sendiri, Ansar mengaku masih memiliki kebanggaan. Di DPRD Kepri, bisa semua fraksi bisa duduk bersama, diskusi dan memberikan solusi. Termaksud didalamnya dari PDIP,” imbuh Ansar.

“Pemilu harus menjadi instrumen untuk mempersatukan dan memperkuat. Bukan untuk memecah belah anak bangsa,” himbaunya mengakhiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.