Pelayaran Kontainer Langsung ke China Masih Satu Kapal Kargo

oleh -
oleh

Batam – Terobosan pelayaran kontainer dari Batam langsung ke China, saat ini masih berjalan dengan satu kapal. Pelayaran berjalan setiap minggu dengan menggunakan kapal kargo MV SITC Hakata, dengan ratusan kontainer sekali pelayaran.

Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Badan Pengusahaan (BP) Batam Dendi Gustinandar, Rabu (17/4/2024) mengungkapkan hal itu di Batam. Pelayaran perdana langsung dari Batam ke Tiongkok, tanpa melalui negara lain, termaksud Singapura, diresmikan 31 Maret 2024 lalu.

Diakui, ia memantau perkembangan pelayaran itu, sama seperti kapal-kapal kargo lainnya. Pelayaran dilakukan per minggu, dengan mengangkut ratusan kontainer.

“Sudah pernah kembali. Jadwalnya per minggu. Sudah saya lihat report-nya dan sudah datang. Kalau kapasitas, ratusan kontainer sekali jalan,” ungkap Dendi.

Pelayaran langsung Batam-China, diakui baru dilakukan satu kapal itu. Kedepan, tidak tertutup kemungkinan kapal dengan jalur pelayaran yang sama, bertambah.

“Sampai saat ini, baru itu. Masih dengan kapal yang kemarin. Namanya baru mulai, masih satu,” sambungnya.

Disisi lain, pelayaran ke China dengan jalur melewati Singapura, diakui masih tetap berjalan. “Lewat Singapura ke China masih tetap. Sekitar 40 kapal per minggu (kesemua negara),” bebernya.

Sebelumnya, Kepala BP Batam, Muhammad Rudi berharap, nilai ekspor-impor di Kota Batam terus meningkat sepanjang tahun 2024. Harapan itu seiring pelayaran perdana kapal kargo MV SITC Hakata rute Batam – China.

Ia meyakini, pelayaran langsung tersebut akan memberikan dampak positif terhadap aktivitas ekspor-impor di Kota Batam ke depan. Sehingga, kemudahan yang ada dapat meningkatkan nilai ekspor maupun impor.

“Semua jadi lebih mudah dan akan mempengaruhi harga komoditas agar lebih terjangkau. Jadi, masyarakat pun bisa lebih sejahtera,” harap Muhammad Rudi saat peluncuran pelayaran perdana itu akhir Maret 2024.

Untuk diketahui, MV SITC Hakata memiliki panjang atau Length Over All (LOA) 162 meter. Dengan lebar atau Breadth 26 meter, kapal tersebut memiliki kapasitas 1032 TEUs.

Melalui kerja sama BP Batam dan PT Persero Batam, pelayaran langsung kapal tersebut menuju China pun diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dan produktivitas Pelabuhan Peti Kemas Batu Ampar.

“Prosesnya harus lebih mudah ke depan. Kontrolnya pun harus diperketat sehingga Batam menjadi lebih maju, termasuk dalam aktivitas bongkar muat,” tutup Rudi.***

No More Posts Available.

No more pages to load.