Omset PGN 17 Juta Dolar AS Per Bulan dari Seberang Singapura

oleh -0 Dilihat
oleh

Batam – Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil mencatat laba bersih Rp 1,7 Triliun, pada Triwulan I 2022. Termaksud didalamnya, dari hasil yang diperoleh PGN dari seberang Singapura, tepatnya Kota Batam, yang mampu menyumbang angka pendapatan kotor, sekitar 17 juta dolar Amerika (USD), atau sekitar Rp238 miliar, per bulan.

Hal itu diungkapkan Area Head PT PGN Batam, Wendi Purwanto, Kamis (23/6/2022) kepada innews.id. Dimana, rata-rata pemakaian gas bumi di Kota Batam, pemakaian 83 juta meter kubik per bulan. “Omset perbulan, sekitar 17 Juta USD. Tapi masih kotor. Didalam masih termaksud modal, operasional dan lainnya,” kata Wendi.

Ditanya lebih jauh, terkait konsumsi gas di Batam, hingga menghasilkan omset sekitar Rp238 miliar itu, Wendi mengaku, dominan dari industri dan pembangkit listrik tenaga gas bumi. Kemudian ada UMKM di Batam.

“Industri dan pembangkit sekitar 99 persen. Hanya 1 persen rumah tangga,” ujar dia.

Demikian, jumlah pelanggan rumah tangga, dari persentasenya, jauh dari UMKM, industri dan pembangkit. “99 persen penggunaan rumah tangga. Sementara industri, UMKM dan pembangkit hanya sekitar 200 dari 4.300 pelanggan di Batam. Tapi konsumsi gas untuk industri dan pembangkit, cukup besar,” beber Wendi.

Diakui, pada tahun ini, penggunaan gas naik, walau konsumen industri tidak tambah. “Itu karena kawasan industri, biasanya penggunaan gas dan listrik naik, tapi pelanggan yang bertambah, untuk listrik,” terang dia.

Baca Juga :  Pertamina Patra Niaga Catat Konsumsi Gasoil Naik di Kepulauan Riau Selama Satgas RAFI 2023

Demikian, diakui dari keuntungan dari pemanfaatan gas bumi di industri Batam, tidak terlalu besar. Alasannya, harga gas bumi di Batam, lebih murah dibanding Pulau Jawa.

“Harga industri lebh murah. Karena industri harus bersaing dengan di Singapura dan Malaysia, jadi gas bumi dikasih lebih murah. Selisih harga hampir 20 persen dengan harga gas di jawa,” urainya.

Sementara untuk pelanggan gas di Batam, diakui bertambah sekitar 500 pelanggan dibanding tahun 2021. Dimana, rumah tangga sekitar 2.300. Jadi ada 200 perusahan. Industri 90, termaksud pembangkit listrik. Selebihnya sekitar 110 restoran dan sejenisnya,” ujarnya.

Secara umum, dari pelanggan gas bumi PGN di Batam, sekitar 10 persen di Batam Centre. Kemudian di Batuaji sekitar 70 persen dan Sagulung sekitar 20 persen. Untuk UMKM, saat ini banyak di Batam Centre.

Pemasangan jaringan gas bumi di Citra Bakery Batam Center, Batam

 

– Koki Restoran Lebih Suka Tekanan Stabil Gas Bumi

Pada sekitar lima tahun belakangan ini, pemanfaatan gas bumi di Batam, terus bertumbuh. Termaksud pada dunia pariwisata. Terutama untuk restoran UMKM, yang terkait dengan kegiatan pariwisata.

“Koki restoran lebih suka menggunakan gas bumi. Panasnya lebih stabil dan beda dengan LPG. Dimana LPG itu panasnya dipengaruhi besaran dan isi tabung,” kata pemilik restoran di Penuin Lubuk Baja, Batam, Yohanes.

Baca Juga :  BI Nyatakan QRIS Aman dan Pemanfaatan di Kepri Tertinggi di Sumatera

Pernyataan yang sama disampaikan, pengelola Citra Bakery Batam, Angel. Diakui, alasan tertarik menggunakan Gaslink CNG karena lebih bersaing, efisien dan lebih praktis. Gaslink CNG akan menghemat biaya energi yang dikonsumsi. Gas banyak diserap untuk kebutuhan dapur, karena Citra Bakery juga menjajakan berbagai menu makanan selain bakery.

“Biasanya UMKM itu terbatas pada lahan, lahan untuk parkiran kemungkinan besar hanya untuk pelanggan saja. Jadi, tidak bisa kita tempatkan cradle. Maka kita memanfaatkan ruang dari pelanggan yang biasa dipakai. Jadi tidak perlu menyediakan tempat baru untuk Gaslink CNG, karena kita bisa menggunakan tempat yang sudah ada,” jelas Faris.

Faris melanjutkan bahwa pembayaran penggunaan Gaslink CNG bisa terkontrol, karena ditagihkan per bulan sesuai pemakaiannya gasnya baik pasca bayar maupun pra bayar. Dalam penggunaannya, Gaslink CNG juga fleksibel dan bisa melayani pelanggan dengan volume 500 sampai 3.000 M³ per bulan.

“Peralatan yang digunakan pada Gaslink CNG sudah tersertifikasi. Sama seperti produk gas bumi lainnya, Gaslink CNG juga lebih aman karena mudah terurai di udara, sehingga keamanannya terjamin,” imbuh Faris.

Infrastruktur gas bumi di Batam tersebar melewati beberapa Kawasan Industri dan pusat keramaian di Batam seperti Tanjung Uncan, Panbil, Batam Center, dan Lubuk Baja. Panjang Pipa telah mencapai 238 KM dan memiliki Station Panaran sebagai pintu distribusi gas bumi di Batam. Selain rumah tangga, PGN di area Batam melayani 57 pelanggan komersial dan 88 pelanggan kecil. Total penyerapan gas bumi di Batam sebanyak 81 BBTUD

Baca Juga :  Rudi Ungkap ⁠Transformasi Kebijakan Impor Sesuai Permendag Tahun 2023

Sementara pada triwulan I 2022 PGN, Direktur Utama PT PGN Tbk, M Haryo Yunianto mengatakan, pihaknya berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan. Distribusikan ke Entitas Induk USD 118,5 juta (atau Rp 1,7 Triliun, dengan kurs IDR/USD: Rp 14.345). Laba bersih berasal dari pendapatan sebesar USD 836,9 Juta. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan, Laba Bruto sebesar USD 186,0 Juta, Laba Operasi sebesar USD 154,3 Juta dan EBITDA sebesar USD 313,4 juta.

“Kinerja volume niaga gas periode Januari s.d Maret 2022 mencapai 915 BBTUD. Sedangkan untuk volume transmisi triwulan I 2022 adalah sebesar 1.325 MMSCFD,” jelas Haryo.

Sampai dengan Maret 2022, total pelanggan PGN telah mencapai 750.660 pelanggan dengan rincian 746.307 rumah tangga, 2.446 industri dan komesial, serta 1.907 pelanggan kecil. “PGN menjalankan kegiatan operasional untuk menciptakan multiplier effect perekonomian nasional,” imbuhnya mengakhiri.(am)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.