Inflasi di Kepri Didorong Harga Cabai dan Kangkung

oleh -
oleh

Batam – Secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang, November 2023, mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,76% (mtm) dan 0,69% (mtm). Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi gabungan dua kota di Provinsi Kepri, terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Komoditas utama penyumbang inflasi tersebut, kenaikan harga cabai merah cabai rawit, bayam, dan kangkung.

Demikian disampaikan Wakil Ketua TPID Provinsi Kepri, Suryono, Senin (4/12/2023) di Batam. Inflasi Kepri November 2023 Terkendali Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau mengalami inflasi sebesar 0,76% (mtm).

“Secara tahun kalender, inflasi gabungan 2 kota di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 2,31% (ytd) dan merupakan yang terendah ke-4 di Sumatera,” katanya.

Dengan demikian, secara tahunan, gabungan dua kota di Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan inflasi, sebesar 3,44% (yoy) atau masih terkendali berada dalam kisaran target inflasi nasional 3,0+1.

“Selain itu, kelompok transportasi juga menyumbang andil inflasi sebesar 0,06% didorong kenaikan tarif angkutan udara, namun relatif lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang memiliki andil 0, 18%,” jelas Suryono.

Menurut Suryono, inflasi yang terkendali tersebut merupakan hasil dari konsistensi, inovasi, dan sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), baik di level provinsi maupun kabupaten dan kota se-Kepri, dalam melaksanakan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Dimana, November 2023, TPID telah melaksanakan kegiatan pasar murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM) di
Kabupaten/Kota, disertai dengan koordinasi melalui High Level Meeting (HLM) TPID.

“Penguatan sinergi juga telah dilakukan dengan Kementerian/lembaga terkait untuk memastikan kelancaran distribusi, ketersediaan pasokan dan kewajaran harga pangan. Selain itu, telah dilakukan penandatanganan MoU KAD B2B antara BUMD Kepulauan Riau dengan Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) dalam mengoptimalkan cold storage,” ungkap

“Lebih lanjut, dalam rangka memperkuat strategi pengendalian inflasi, TPID Kepri telah melaksanakan capacity building dengan TPID dan BUMD Pangan di DKI Jakarta. Ke depan, TPID akan terus mengantisipasi risiko tekanan inflasi yang meningkat melalui sinergi dan koordinasi antar Kementerian/embaga sesuai arahan presiden,” ceritanya.

Sementara dalam menjaga keterjangkauan harga, TPID berencana untuk menyelenggarakan kegiatan pasar murah dan GPM di berbagai daerah serta optimalisasi KAD yang sudah ada. Untuk mengamankan ketersediaan pasokan, TPID dan berupaya meningkatkan produksi pangan lokal terutama beras dan cabai, mendorong mengoptimalkan program tanam pekarangan, serta meningkatkan produksi ikan budidaya air tawar dan air laut.

“Untuk menjamin kelancaran distribusi, TPID akan terus berkoordinasi memperlancar distribusi pasokan agar stok pangan tersedia dalam jumlah yang cukup. Dari sisi komunikasi dan koordinasi, TPID akan melaksanakan capacity bui/ding dalam rangka perumusan strategi bersama untuk menghadapi tekanan inflasi kedepan,” harapnya.***

No More Posts Available.

No more pages to load.