Batam – Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Suryono mengungkapkan, empa poin yang menjadi konsen BI Kepri dalam Diseminasi Laporan Perekonomian. Pertama, terkait pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri yang secara year on year (yoy) yang masuk dalam kategori tertinggi se- Sumatera.
“Kedua, inflasi Kepri di Mei, Juni dan Juli masuk dalam kategori terendah se-nasional. Dan berdasarkan data terakhir, secara Yoy kiya berada di bawah 3 persen. Hal ini menjadi hal positif bagi petrtumbuhan ekonomi di Kepri,” tegas Suryono disela-sela kegiatan tersebut, Kamis (7/9/2023) siang.
Selanjutnya, elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah di wilayah Kepri diketahui berada pada level tertinggi dari sebelumnya. Dimana Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) ini adalah, suatu upaya yang terpadu dan terintegrasi untuk mengubah transaksi pendapatan dan belanja pemerintah daerah dari tunai, menjadi nontunai berbasis digital dengan tujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah.
“Sampai dengan semester 1 tahun 2023 ini, kita merangkum bahwa ETPD se-Provinsi Kepri berada di level tertinggi yakni 8. Dimana pada momen yang sama pada tahun 2022 berada di level 6,” tegasnya.
Terakhir, pencapaian transaksi QRIS di Provinsi Kepri ini masuk dalam kategori terbaik, bahkan berada pada rangking ke lima se-Indonesia. “Ini yang harus kita syukuri. Transaksi QRIS di Provinsi Kepri mencapai Volume 7 Juta kali dengan jumlah transaksi mencapai Rp1 Triliun,” tegasnya.
Ia berharap diseminasi laporan perekonomian menjadi salah satu upaya dalam menyampaikan proyeksi dan usulan oleh para pemangku kebijakan. Diseminasi Laporan Perekonomian ‘Memperkuat Sinergi dan Inovasi untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi’ ini merupakan hasil sinergi dan kolaborarsi Kantor Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kepri.
“Ini merupakan salah satu bentuk upaya dalam memberikan informasi kepada institusi dan stage holder terkait, guna melihat kondisi ekonomi saat ini dan ke depannya,” katanya.***