BP Batam Tambah 1,8 Ha untuk Penumpukan Kontainer di Batu Ampar

oleh -

Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam saat ini, melakukan proses pembangunan lahan seluas 1,8 hektare. Lapangan dibangun di Pelabuhan Batuampar, untuk penumpukan peti kemas. Luas itu merupakan tambahan atas pembangunan lahan sekitar 2 hektare lainnya, yang sudah selesai pembangunannya.

Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar di Batam, Senin (23/5/2022) mengatakan, pembangunan di Batuampar dilakukan, untuk meningkatkan pelayanan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar.

“Saat ini sedang ada kegiatan pembangunan container yardsebesar 1,8 hektare di tanah yang dulu ada bangunan gudang. Sekarang kita bangun 10 hektare, bertahap 1,8 hektare dulu,” kata Dendi.

Kegiatan lain yang dilakukan, diakui untuk meningkatkan kegiatan bongkar muat di Batuampar, diantaranya, pendalaman arus di wilayah setempat. “Pendalaman arus dilakukan untuk peningkatan kegiatan kapal. Ini untuk mendukung kegiatan  bongkar muat di Batuampar,” harapnya.

Disebut Dendi, pendalaman arus di Pelabuhan Batu Ampar dilakukan, karena kedalaman laut, hanya sekitar minus tiga hingga minus 13 mLWS. Sehingga, untuk meningkatkan logistik kita memutuskan untuk melakukan pendalaman arus.

“Pendalaman dilakukan dua per tiga dari Batu Ampar itu akan kita perdalam sampai minus 12, saat ini on progress,” terang dia.

Sejauh ini, bagian yang berada minus 12 mLWS hanya di bagian selatan pelabuhan Batu Ampar, sehingga banyak kapal yang antri saat hendak bongkar muat.

“Jadi biar pun dermaga memiliki panjang 1.950 meter tapi ada faktor keselamatan bagi kapal besar maka harus melihat kedalaman arus juga,” kata Dendi.

Selain dua kegiatan yang masih dalam proses pengerjaan, BP Batam juga sudah membeli alat bongkar muat atau crane yang diperkirakan tiba di Batam pada akhir tahun 2022.

“Kita mulai melengkapi alat bongkar muat yang sudah kita lakukan adalah membeli satu crane yang saat ini sedang proses manufaktur. Crane ini datang akhir tahun dan ada rencana mau tambah crane seperti itu satu lagi,” ujar dia.

Menurut dia, crane yang tersedia saat ini,hanya mampu mengangkat empat hingga delapan peti kemas per jam dari kapal. Sedangkan,crane yang baru nantinya bisa mengangkat sampai 24 peti kemas per jam.

“Contohnya kalau pakai crane yang baru untuk 250 peti kemas hanya butuh waktu 10 jam saja. Kalau crane manual bisa sampe 30 jam,” kata Dendi.(am)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.