Wisman Singapura Berkunjung Ke Museum Batam Raja Ali Haji

oleh -
oleh

Batam – Wisatawan mancanegara (wisman) asal Singapura mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji, Sabtu (6/8/2022). 17 pelancong tersebut disambut oleh alunan musik dari grup band Batam, Malaykustik.

Wisman Singapura tersebut dibawa oleh salah satu biro perjalanan (travel agent) di Kota Batam yakni Ikata Tour dan Travel. “Pelancong 17 paxs berasal dari travel agent Singapura, Zuma Travel,” kata Emi, Owner Ikata Tour dan Travel.

Emi mengatakan, wisman yang berkunjung ke museum merasa senang, karena selain dapat melihat koleksi museum, wisman disambut dengan atraksi berupa alunan musik Melayu.

“Alhamdulillah semua berjalan dengan baik, tamu-tamu semua happy disuguhkan akustik Melayu tadi luar biasa sekali. Pakcik Makcik ikut berdendang berjoget bersama,” ucapnya.

Kedepannya, ia akan menjadikan Museum Batam Raja Ali Haji kunjungan wajib wisman. Sehingga tak hanya tamu dari biro perjalanannya saja tamu dari biro perjalanan lain bisa mengunjungi Museum Batam Raja Ali Haji.

“17 pelancong ini tamu perdana, kami bawa ke Museum Batam Raja Ali Haji. Semoga akustiknya setiap weekend standby,” pintanya.

Selain mengunjungi museum, wisman tersebut mengunjungi wisata lainnya wisata kuliner, belanja. “Makan seafood, shopping,” terangnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata mengapresiasi atas kunjungan dari wisman Singapura tersebut. Ia menyampaikan, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, pihaknya terus mengembangkan museum, seperti menambah koleksi, meningkatkan pelayanan, dan menambah fasilitas sehingga pengunjung nyaman berada di museum.

“Fasilitas yang ada yakni dengan telepon seluler setelah memindai Kode QR, wisatawan akan memperoleh secara lengkap informasi mengenai koleksi museum,” terangnya.

Museum Batam Raja Ali Haji didirikan untuk mengenalkan sejarah perkembangan Kota Batam. Sejarah itu dari Batam sejak zaman Kerajaan Riau Lingga, Belanda, Temenggung Abdul Jamal, Jepang, masa Kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kepri, Otorita Pertama, era BJ Habibie, Kota Administratif, masuk Sejarah Astaka, Khazanah Melayu, dan infrastruktur atau era Batam sekarang.

“Selain menjadi objek wisata, museum ini juga sebagai media edukasi masyarakat Batam, khususnya para pelajar untuk mengetahui sejarah dan perkembangan Batam dari masa ke masa,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.