Warga Kepri Tarik Uang 1,44 Triliun Selama Ramadhan

oleh -

Batam – Selama ramadhan dan menjelang lebaran idul fitri, warga Provinsi Kepri, sudah menarik uang tunai, Rp 1,44 triliun. Sementara Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri, menyediakan dana tunai sekitar Rp1,68 triliun. Jumlah itu naik dibanding tahun 2020 lalu. Demikian, BI menyatakan, BI Kepri memiliki dana yang cukup untuk memunuhi kebutuhan uang tunai.

Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Musni Hardi K Atmaja, Sabtu (8/5) di Batam. Disampaikan, pada ramadhan dan Idul Fitri Tahun 2021, BI Kepri meningkatkan dana cadangan tunai sebesar 44% dibanding ramadhan/Idul Fitri tahun 2020.

“Hingga 7 Mei 2021, realisasi penarikan uang tunai telah mencapai 85,7% atau sebesar Rp1,44 triliun.Sudah lebih tinggi dari realisasi penarikan uang tunai tahun 2020 sebesar Rp1,17 triliun,” kata Musni.

Menurutnya, realisasi tersebut berpotensi meningkat seiring dengan perkiraan penarikan uang tunai dalam dua hari menjelang Idul Fitri sekitar Rp0,37 triliun. Sehingga total penarikan uang tunai diperkirakan dapat mencapai Rp1,81 triliun atau 107,7% dari yang diproyeksikan.

“Peningkatan kebutuhan uang tunai pada Ramadhan/Idul Fitri Tahun 2021 tersebut sejalan dengan perekonomian Kepri yang terus membaik, bahkan pada triwulan I 2021 mengalami perbaikan yang cukup signifikan,” bebernya.

Diakui, dalam rangka pemenuhan kebutuhan uang tunai menyambut hari Ramadhan/Idul Fitri  Tahun 2021 di Kepri, pihaknya terus berupaya menyediakan uang layak edar (ULE) di masyarakat. Pihaknya melakukan kegiatan penukaran Uang Tidak Layak Edar (UTLE), pemusnahan UTLE, serta melakukan kegiatan pengedaran kas keliling dan kas titipan secara rutin.

“Selama Januari-April 2021, KPwBI Kepri telah memusnahkan UTLE dengan jumlah sebesar Rp0,31 triliun. Yang dimusnahkan, berasal dari setoran bank maupun penukaran uang dari masyarakat,” ungkapnya.

Sejalan dengan kebutuhan uang kartal yang meningkat pada Ramadhan/Idul Fitri Tahun 2021, KPwBI Kepri terus berupaya melakukan sosialisasi Cinta, Bangga, Paham Rupiah. Memahami cara merawat Rupiah, memiliki kebanggaan Rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan memahami peran Rupiah dalam perekonomian Indonesia.

“Mari kita wujudkan cinta Rupiah, bangga Rupiah dan paham Rupiah. Itu penting dalam rangka mendukung kestabilan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain sekaligus mendorong pemulihan ekonomi nasional,” himbau Musni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.