Tekanan Inflasi Diperkirakan Turun Pada Januari 2023

oleh -
oleh

Batam – Pada Januari 2023, risiko tekanan inflasi diperkirakan sedikit menurun dibanding Desember 2022. Dimana, secara spasial, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami inflasi masing-masing sebesar 1,14% (mtm) dan 0,85% (mtm),” sambungnya. Secara year on year/yoy  (IHK Desember 2022 dibandingkan November 2022), Provinsi Kepri mengalami inflasi sebesar 5,83% (yoy).

Demikian, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri, Adidoyo Prakoso, Selasa (3/1/2023) mengatakan, tetap perlu ada antisipasi atas risiko inflasi. Dimana, peningkatan curah hujan dan dampak musim angin utara yang berpotensi mendorong kenaikan harga komoditas bahan pangan.

“Terutama komoditas cabai, sayur, dan ikan di tengah permintaan yang meningkat menjelang hari raya Imlek,” kata Adi mengingatkan.

Selain itu, resiko lain atas inflasi, terkait pencabutan aturan PPKM yang mendorong kenaikan mobilitas dan permintaan jasa angkutan. Poin lain, kenaikan cukai rokok tembakau dan rokok elektrik.

“Sehubungan dengan hal tersebut, TPID di Kepri akan terus memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) yang dilakukan dengan melaksanakan pertemuan mingguan guna mengantisipasi kenaikan inflasi ke depan,” bebernya.

Menurut dia, upaya pengendalian inflasi pada tahun ini juga akan dilakukan melalui perluasan dan penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang telah dimulai pada tahun lalu. Sebagaimana diketahui, GNPIP merupakan langkah nyata pengendalian inflasi di tengah ekspektasi inflasi yang tinggi sebagai pengaruh dari kenaikan inflasi global.

“Gerakan ini dilakukan secara nasional dan berfokus pada tiga program utama yakni meningkatkan produksi pangan, memperkuat kerja sama antar daerah dan stabilisasi harga pangan melalui pelaksanaan operasi pasar,” ujarnya menyarankan.(am)

No More Posts Available.

No more pages to load.