Pelabuhan Tanjung Pinggir Ditarget Selesai 2024 dan Terintegrasi ke 10 Pelabuhan

oleh -0 Dilihat

Batam – Pembangunan Pelabuhan Internasional baru di Tanjung Pinggir, Sekupang, Batam, ditargetkan rampung 2024. Pelabuhan itu dibangun peralatan modern dan sistem yang terintegrasi dengan pelabuhan lain di Indonesia. Kemudian, luas pelabuhan yang sudah dalam proses pembangunan itu, akan ditambah dengan reklamasi. Sehingga kedepan akan memiliki lebih luas dari Pelabuhan Tanjungpriok.

Sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut B Panjaitan, Senin (24/1/2021) di Tanjungpinggir, Sekupang, Batam, kedalaman laut di pelabuhan itu bisa mencapai 50 meter. Sementara saat ini, kedalaman laut di Tanjungpinggir, sekitar hampir 40 meter.

Dinilai, potensi Pelabuhan Tanjungpinggir, sangat baik dan besar. Dengan kedalaman laut hampir 40 meter. “Dengan reklamasi kedepan, kira-kira 90 hekter, bisa memiliki kedalaman 50 meter. Jadi ini pelabuhan juga lebih besar dari pelabuhan Tanjung Priok,” ucapnya optimis.

Baca Juga :  BP Batam Tambah Kursi, Tenda Hingga Pos Pelayanan di Terminal Penumpang Saat Mudik Lebaran 2023

Didamping Menteri Perhuhungan, Budi Karya Sumadi dan Kepala Badan Pengusahaan (BP), yang juga  Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Luhut menyampaikan, pelabuhan dibangun dengan sistem bisnis to bisnis (B to B). Biaya bongkar muat dipelabuhan yang berhadapan langsung dengan Singapura itu, diharap lebih murah.

“Sekarang kita di Indonesia, biaya (dipelabuhan) sementara sekitar 23 persen. Sementara negara tetangga sudah rata-rata 13 persen. Maka kita sepakat menurunkan cost 13 persen, pada tahun 2024. Kalau bisa lebih cepat,” kata Luhut.

Baca Juga :  Masih Banyak Daerah Abai Protkes

Luhut mendorong pembangunan infraskturktur seperti pelabuhan, akan melibatkan perusahaan swasta dan lokal. “Tapi kita lakukan secara bertahap. Kita hanya mau dua pelabuhan disini. Pelabuhan roro dan pelabuhan bongkar muat,” harapnya.

Diakui Luhut, dia dan Menhub, Budi Karya, sudah lama ingin supaya pelabuhan di Tanjung Pinggir efektif. “Kita sudah merencanakan lama, tapi karena Covid-19 tertunda. Kita ingin supaya pelabuhan efisien. Kita ingin semua pelabuhan di Indonesia, cost lebih ringan,” harap Luhut.

Diakui, saat ini pelabuhan Batuampar, sudah melakukan sistem online. Dimana, di Batam sudah diberlakukan tahun 2020. “Kita ingin 10 pelabuhan di Indonesia terintegrasi. Di Batam ada 2 pelabuhan terintegrasi,” sambungnya.

Baca Juga :  Jasa Raharja Bantu Sembako untuk Warga Batam

Sementara Menhub, Budi Karya mengatakan, saat ini Indonesia bergerak menjadi titik strategis. Lokasi Tanjung Pinggir dinilai sangat strategis, berhadapan dengan tetangga. Sehingga pihaknya membuat skenario, dengan peluang swasta ikut membangun.

“Silahkan investor untuk masuk. Sebelum 2024 sudah bisa selesai dan tidak harus menunggu lima tahun. Kalau investasi di Indonesia timur, itu B to B, dibawah koordinasi Menko. Tapi harus cepat, sebelum 2024 sudah bisa beroperasi,” ujar Budi optimis.(am)

No More Posts Available.

No more pages to load.