BI Nyatakan QRIS Aman dan Pemanfaatan di Kepri Tertinggi di Sumatera

oleh -
oleh

Batam – Kejadian pemalsuan QRIS di 38 masjid dan bank di Jakarta dan Tangsel, diminta untuk diwaspadai, agar tidak terjadi Provinsi Kepri. Demikian, Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepri, Suryono menegaskan jika QRIS tetap aman. Bahkan dinilai sistem ini tergolong yang paling aman.

“BI meminta agar semua yang menggunakan QRIS hati-hati. Lihat dulu siapa penerima. Tapi saya support, kita harus menggunakan QRIS,” tegas Suryono, Kamis (13/4/2023) di Batam.

Menurutnya, QRIS merupakan bagian dari pekembangan digital yang tidak bisa dihentikan. Sehingga QRIS harus tetap digunakan. Saat ini pemanfaatannya di Kepri juga terus meningkat. Bahkan dinilai terbaik di wilayah Sumatera.

“QRIS itu luar biasa. Tahun lalu, kita mendapat penghargaan. Kepri terbaik di Sumatera,” bebebrnya.

Langkah yang penting dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan sistem QRIS. “Kita terus membangun spirit atas pemahaman masyarakat. Karena rupiah ini simbol negara kita,” jelasnya.

Dalam pemanfaatan QRIS, Suryono meminta masyarakat untuk berhati-hati dalam melakukan transaksi QRIS. Terlebih lagi jika nama penerima pembayarannya berbeda.

“Kami meminta kepada pengguna QRIS untuk berhati-hati. Lihat dulu siapa penerima dari transaksi kita. Kalu berbeda, jangan lanjutkan transaksi,” tegasnya.

Meski demikian, pihaknya memberikan jaminan kepada masyarakat di Kepri bahwa melakukan transaksi QRIS sangat aman, nyaman dan mudah. “Aman” tegasnya.

Sementara Kepala Tim Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran dan Pengawasan Sistem Pembayaran Pengelolaan Uang Rupiah BI Kepri, Taufik Ariesta mengatakan, sepanjang tahun 2023 terhitung Januari hingga April diketahui jumlah pengguna QRIS mencapai 28.970 pengguna. Dimana jumlah ini terbilang mengalami peningkatan di tahun -tahun sebelumnya.

Sepanjang Januari sampai Februari 2023, transaksi menggunakan QRIS sudah 2 juta transaksi. Pihaknya mencatat, sepanjang tahun 2023 terhitung Januari hingga April diketahui jumlah pengguna QRIS mencapai 28.970 pengguna. Dimana jumlah ini terbilang mengalami peningkatan di tahun -tahun sebelumnya.

“2023 jumlahnya mengalami pertumbuhan pengguna secara signifikan. Sementara pada 2022 diketahui sebanyak 26.300 pengguna dan di tahun 2021 diketahui sebanyak 121 ribu,” imbuhnya..

“Yang positif, QRIS itu dari pemerintah. Pedagang bisa meningkatkan penjualan. Karena bisa pembayaran dirumah. Mengurangi biaya dan menghindari uang palsu dan lusuh,” imbuhnya.

Sementara itu, KEKDA Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (KEKDA) BI Kepri, Miftachul Choiri mengatakan, Standarisasi QR Code dengan QRIS memberikan banyak manfaat. Baik untuk merchant seperti UMKM maupun konsumen dalam bertransaksi.

Diantaranya, cepat dan kekinian, tidak perlu repot lagi membawa uang tunai, hingga terlindungi karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia.

Sedangkan manfaat QRIS bagi Merchant atau manfaat QRIS bagi UMKM antara lain, penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima pembayaran berbasis QR apapun, meningkatkan branding dan Lebih praktis karena cukup menggunakan satu QRIS.

“Dengan adanya QRIS ini setidaknya mengurangi biaya pengelolaan kas dan terhindar dari uang palsu. Serta tidak perlu menyediakan uang kembalian. Dan yagn terpenting adalah semua transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat,” tegasnya.(am)

No More Posts Available.

No more pages to load.