Respon Informasi Jual Suara DPR RI dari Kepri, Soerya Keluarkan Peringatkan Keras

oleh -
oleh

Batam – Persaingan ketat antar calon anggota DPR RI dari partai di Kepri, berlangsung ketat. Hingga muncul dugaan, upaya curang, seperti membeli suara partai lemah, untuk menambah suara caleg DPR RI tertentu. Mendapat laporan dari lapangan, calon anggota DPR RI yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan, Soerya Respationo, mengeluarkan peringatan keras.

Peringatan keras dikeluarkan Soerya Respationo, Senin (19/2/2024) di Batam. Soerya, menyampaikan itu didampingi Ketua DPC PDIP Batam, yang juga Ketua DPRD Batam, Nuryanto.

“Saya ingatkan, sahabat, teman yang berusaha mencoba curang, kembali kejalan yang benar. Yang mencoba curang, jangan membuat situasi menjadi sangat tidak baik. Jangan sampai hubungan rusak karena ini,” tegas Soerya.

Menurut Soerya, upaya curang yang dilakukan caleg DPR RI lain dari Dapil Kepri, akan mengganggu situasi tidak kondusif. “Ini memancing situasi kurang kondusif. Karena situasi carut marut seperti ini, membuat semakin tidak kondusif,” tambahnya.

Pihaknya juga mengaku sudah menurunkan tim kelapangan, untuk memantau kondisi dilapangan. Mulai jajaran DPD PDIP, DPC se-Kepri, PAC se-Provinsi Kepri, Ranting se-Kepri, anak Ranting, Caleg, serta simpatisan, untuk memantau dilapangan.

“DPC sudah mulai jalan bersama Satgas. Tentu, kami akan sangat marah, kalau terjadi itu (kecurangan). Kami berharap, itu tidak (kecurangan) terjadi lagi. Agar situasi kondusif,” ujarnya.

Peringatan keras diakui Soerya, dikeluarkan, karena ada manuver untuk mengambil suara dari PDI Perjuangan. Kemudian, ada manuver caleg agar lolos ke DPR RI, dengan mengambil atau membeli suara partai kecil, yang tidak memungkinkan lolos ke DPR RI.

“Ambil suara partai tertentu, agar partai tertentu, naik ke posisi empat. Kan, DPR RI dari Dapil Kepri empat kursi.
Mereka sedang bekerja, mendekati partai atau caleg yang kecil suaranya,” cetusnya.

Soerya mengungkapkan modus yang digunakan caleg tertentu, untuk membantu suaranya naik. Dengan melobi dan menawar suara caleg atau partai, yang tidak mungkin lolos ke DPR RI.

“Misalnya, karena suaranya ke DPR RI hanya 6ribu, partai yang mau mendapat kursi ke-4, menawar berapa. Ada yang partai yang berfikir, dari pada tidak terpakai, mau dikasih ke orang tertentu. Kalau lolos, itu masalah. Karena disitu ada PPK, Panwas dan lain. Itu informasi A1 yang kami dapat. Itu tidak boleh terjadi,” beber Soerya mengakhiri.

Saat ini, perebutan kursi DPR RI, terjadi antara Caleg Gerindra Endipart Wijaya, Partai Golkar bersaing antara Cen Sui Lan dan Rizky Faisal. Kemudian dari Partai NasDem, ada Randi Zulmariadi dan Nyat Kadir

Kemudian, caleg DPR RI dari PDIP Perjuangan ada Dr. H. M. Soerya Respationo bersama Sturman Panjaitan, dari PKB ada Isdianto, Huzrin Hood dan caleg PKS, Suryani dan lainnya.***

No More Posts Available.

No more pages to load.