Batam – Ketua Aliansi Maritim Indonesia, Oesman Hasyim mengakui, pelayanan labuh jangkar di wilayah pelabuhan Badan Pengusahaan (BP) Batam, sudah jauh lebih baik. Bahkan dia menyebut nilai pelayanan dari BP Batam di labuh jangkar, sudah diangka 80.
Penilaian itu dibeberkan Oesman Hasyim, Rabu (16/11/2022), saat bincang dengan media diatam. “Sekarang sudah ada peningkatan pelayanan Kantor Pelabuhan BP. Tapi kita akan tetap bantu dorong peningkatan pelayanan. Kalau pelayanan dari dukungan sistem sudah nilai 80 dari 100,” kata Oesman.
Diakui, saat ini kunjungan kapal sudah meningkat singifikan di Pelabuhan Batuampar. “Di tahun 2022 ini, peningkatan signifikan dibanding Januari sampai Oktober 2021. Namun, disisi lain, Oesman mengharapkan agar penanganan di pelabuhan kontainer, tidak terlalu banyak instansi.
“Kalau bisa, jangan terlalu banyak instansi yang terlibat di pelabuhan,” harapnya.
Osman mengakui, pihaknya sebagai pengusaha, mengapresiasi pelayanan BP Batam, selama beberapa tahun ini. Walau kondisi ekonomi dunia sulit, namun Batam Batam masih bisa menciptakan peluang-peluang pemasukan.
“Salah satunya Industri Maritim khususnya Galangan Kapal. Hal ini disebabkan letak Kota Batam yang sangat strategis yang tidak dimiliki daerah manapun di Indonesia. Mengingat, Kota Batam memiliki letak geografis dengan negara Singapura dan Malaysia,” beber Oesman.
Diakui, saat ekonomi daerah lain tergoncang akibat ekonomi dunia menurun. Batam justru mengalami peningkatan oleh dampak letak geografisnya yang strategis. Untuk itu, diajak agar semua pihak optimis, Batam tidak akan pernah tertinggal.
“Dengan kemampuan dan kelebihan yang ada, saya yakin Batam bisa membawa kesejahteraan bagi warganya,” imbuhnya.
Disisi lain, BP diminta untuk tetap memberikan pelayanan prima. Termaksud untuk industri perkapalan. “Jika Pemerintah (BP Batam) tidak menyiapkan pelayanan yang prima, maka akan menciptakan kerugian dari sisi pengusaha. Dan saat ini, pelayanan di BP Batam sudah sangat maksimal,” imbuhnya.(am)
