Pelabuhan Batuampar Proses ke Terminal Peti Kemas, Kapal Tonase Besar Mulai Masuk Batam

oleh -
oleh

Batam – Pelabuhan Kontainer Batuampar, saat ini dalam proses pengembangan untuk menjadi Terminal Peti Kemas Batuampar. Modernisasi sistem dilakukan, termaksud infrastruktur dilakukan. Ditargetkan, pertengahan tahun 2023, infrastruktur yang modern akan mulai beroperasi. Termaksud alat bongkar muat peti kemas atau Quay Container Crane/QCC senilai Rp120-an miliar.

Direktur Badan Usaha Pelabuhan BP Batam, Dendi Gustinandar di Batam, Kamis (17/11/2022) mengungkapkan perkembangan pengembangan Pelabuhan Batuampar. “Saat ini pengelolaan pelabuhan belum modern. BP akan membuat modern. Jadi harus melengkapi infrastruktur dan suprastruktur, senilai Rp120 miliar. Baru satu dibeli, tapi nanti akan ada empat,” jelasnya.

BP memperkirakan, pertengahan tahun 2023 satu unit mesin muat peti kemas, sudah beroperasi. Sehingga, dapat membantu efisiensi di pelabuhan Batuampar. “Setelah itu, kita akan mengubah proses bisnis,” kata Dendi.

Keterbatasan perusahaan yang beroperasi itu diakui, tidak lepas dari sistem yang diterapkan. Dimana, operasional alat di Batuampar, akan dijalankan BP Batam. “Sekarang semua perusahaan bisa. Tapi kedepan tidak lagi. Bongkar muat ditangani BP Batam,” bebernya.

Diakui peningkatan status dengan modernisasi infrastruktur itu akan berdampak pada biaya bongkar muat. Namun berdampak juga ke perusahaan yang beroperasi untuk mendukung bongkar muat di Batuampar. Dimana, sebelumnya ada keluhan biaya bongkar muat mahal, karena waktu bongkar muat lebih lama.

“Tapi dengan alat yang lebih modern, akan ada efisiensi, 3 sampai 6 kali lebih murah,” terang Dendi.

Diakui, saat ini Pelabuhan Kontainer Batuampar, melakukan peningkatan infrastruktur untuk merubah proses bisnis. Dimana, semua kontainer akan dimasukkan ke yard dulu. “Kita akan meniru pelabuhan Singapura, Tanjung Perak, Tanjung Priuk. Semua dimasukkan container yard. Dan menggunakan alat modern, sehingga sama dengan bongkar muat peti kemas di seluruh dunia,” beber Dendi.

Selain untuk alat bongkar muat, diakui pihaknya sedang melakukan pendalaman alur. Sehingga kedepan, kapal dengan tonase akan bisa sandar di Batuampar. “Makanya, sekarang BP Batam prioritaskan membangun pelabuhan dari infrastruktur. Kita lakukan pendalaman alur yang akan selesai tahun ini,” ucapnya.

Diakui, kapal-kapal bertonase besar sudah mulai masuk Batam, untuk kegiatan bongkar muat. Seperti saat ini, kapal Maritim Verity dan Kapal Stolt Achievement di Terminal Umum Curah Cair Kabil. Keduanya membawa produk olahan Crude Palm Oil (CPO) ke Eropa.

“Disana sudah pendalaman alur,” jelas dia.

Kapal Maritim Verity berbendera Singapura, panjangnya 183 meter dan bobot 33 ribu GT. Kapal ini merupakan kapal tanker yang relatif berusia muda, karena baru selesai dibuat pada tahun 2021. Sebelum ke Batam, kapal ini mengunjungi Onsan di Korea Selatan, Botany Bay dan Westernport di Australia, serta Singapore Anch 4 di Singapura.

Sementaa itu, Kapal Stolt Achievement berbendera Cayman Islands, panjangnya 176 meter dan bobotnya 25.196 GT. Kapal ini juga merupakan kapal tanker yang selesai dibangun pada 1999 lalu. Sebelum ke Batam, kapal ini singgah di Singapura.

“Kedua kapal ini melakukan proses muat produk curah cair sebelum dikirim ke Estonia dan Rotterdam, Belanda,” imbuh dia.

Dendi kemudian mengatakan kehadiran dua kapal besar ini membuktikan bahwa Terminal Umum Curah Cair Kabil mampu mengakomodir fasilitas sandar kapal-kapal bertonase besar. Kedepan, Pelabuhan Batuampar akan menerima kapal tonase besar, setelah Desember 2022, selesai dilakukan pendalaman alur.

“Jadi pendukung kehadiran kapal tonase besar, kita dukung masuk,” imbuhnya mengakhiri.(am)

No More Posts Available.

No more pages to load.