Tidak Cukup Main di Medsos, Harus Turun ke Pemuda dan Buruh

oleh -
oleh

Batam – Muda-mudi di Batam secara khusus dan Kepri secara umum, untuk memperkuat interaksi sosial. Terutama yang terjun kedunia politik, agar memperbanyak turun kelapangan. Walau aktif di media sosial (Medsos), dinilai penting, namun tidak cukup untuk membangun kekuatan calon anggota legislatif (Caleg) di Pemilu 2014.

Pesan itu disampaikan anggota DPRD Provinsi Kepri, Onward Siahaan, Jumat (20/10/2023) di Batam. Sebagai politisi yang kini menjabat Ketua Harian PSI Provinsi Kepri, Onward menyampaikan pesan itu untuk kader dan Caleg dari partainya.

“Kita sambut muda-mudi yang berani terjun ke dunia politik dan jadi Caleg. Kami lihat saat ini lumayan banyak. Terutama di partai kami, PSI. Tapi kami selalu ingatkan dan dorong, jelang Pemilu ini, tidak cukup main di Medsos,” kata Onward.

Disisi lain, Onward menyebutkan, saat ini ketertarikan anak muda, termaksud buruh di Batam, dengan dunia politik, cukup tinggi. Namun, untuk menjangkau para anak muda itu, tidak bisa hanya melalui media sosial.

“Makanya saya dorong kader partai, agar rajin turun ke lapangan,” ujarnya.

Terkait ketertarikan anak muda Batam atas dunia politik, diakui Onward dapat dirasakan partainya. “Kami merasakan, buruh atau karyawan, yang tertarik dengan PSI cukup tinggi. Tapi keinginan ke TPS itu masih belum kita tahu seperti apa,” katanya.

Ketertarikan anak muda itu dirasakan PSI karena mereka banyak memanfaatkan media sosial. Anak muda banyak merespon ketika PSI menyampaikan ide atau gagasan melalui media sosial.

“Misalnya seperti untuk anti koruspsi, itu sangat disenangi Pemuda. Kemudian, terkait dengan inteloransi. Pemuda menangkap isu ini. Makanya kalau ada kerumunan pemudan kita cerita PSI, mereka langsung nangkap. Tertarik. Nah, kita tinggal ajak pemuda atau buruh di Batam, bisa maksimal kita ajak masuk PSI,” imbuhnya.

Onward optimis, dengan pemilih Indonesia saat ini sekitar 60 persen, berumur sampai 35, maka partisipasi pemilih akan naik pada Pemilu 2024. “Tinggal bagaimana kita mendorong pemuda ini bisa datang di TPS. Karena selama ini kelompok muda masih rendah datang di TPS,” beber Onward.

Disisi lain Onward mengakui jika partainya sangat antusias menyambut pemuda, yang tertarik dengan dunia politik. Alasannya, selain semangat, juga karena spektrum usia di Pemilu, yang berumur 17-34 tahun masuk pemilih cerdas.

“Mayoritas mereka ini tidak ada bicara uang untuk memilih. Mereka lebih pada gagasan. Nanti kita juga akan dorong, agar pemilih yang senior mendorong pemilih pemula, untuk bisa aktif dan terlibat di Pemilu,” harapnya mengakhiri.(am)

No More Posts Available.

No more pages to load.