Batam – Salam hasil monitoring yang dilakukan oleh Satgas Stunting Kota Batam di Kecamatan Batu Aji, Kamis (26/9/2024) ditemukan sejumlah anak yang teridentifikasi mengalami stunting dan gizi buruk. Anak-anak tersebut segera dibawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan menyeluruh.
Satgas Stunting Kota Batam, Nila Dasmini Indriani, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan berbagai fasilitas kesehatan di Batam untuk memastikan penanganan optimal bagi balita yang terindikasi mengalami stunting.
“Saat ini, kami telah bekerja sama dengan beberapa rumah sakit, termasuk satu rumah sakit milik pemerintah kota, untuk menangani anak-anak yang teridentifikasi stunting,” ungkapnya, Jumat (27/9’2024).
Lebih lanjut, Nila Dasmini Indriani yang juga menjabat Kabid Pembangunan Manusia dan Masyarakat Badan Perencanaan Penelitian, Pengembangan Pembangunan Daerah Kota Batam menyampaikan bahwa langkah skrining telah dilakukan secara menyeluruh terhadap balita yang berisiko. Jika hasil skrining menunjukkan indikasi stunting, anak-anak tersebut akan segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Setelah dilakukan skrining, jika ditemukan indikasi stunting, maka akan dilakukan rujukan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lanjutan,” tambahnya.
Satgas Stunting Kota Batam menegaskan pentingnya intervensi dini untuk mencegah stunting berkepanjangan yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan. Selain memberikan perawatan medis, Satgas juga terus memberikan edukasi kepada orang tua mengenai pentingnya pola makan sehat dan gizi seimbang.
Pemko Batam, melalui kerja sama dengan tenaga medis dan masyarakat, berkomitmen untuk menekan angka stunting di Batam dengan berbagai langkah strategis, mulai dari pemantauan rutin hingga intervensi gizi dan pelayanan kesehatan yang lebih intensif.
“Penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab kita semua. Masyarakat harus berperan aktif dalam menjaga kesehatan dan asupan gizi anak-anak mereka,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa Pemko Batam telah menggencarkan berbagai program untuk menanggulangi masalah ini, mulai dari penyuluhan gizi, peningkatan akses pelayanan kesehatan ibu hamil dan balita, hingga penyediaan bantuan pangan bergizi bagi keluarga kurang mampu.
Kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari langkah strategis Pemko Batam dalam rangka mendukung target nasional untuk menurunkan angka stunting di Indonesia hingga di bawah 14 persen pada tahun 2024. Dengan pelaksanaan yang konsisten, diharapkan Batam bisa menjadi salah satu kota dengan tingkat prevalensi stunting terendah di Indonesia.
“Kami mengimbau masyarakat untuk senantiasa mendukung program-program yang telah digalakkan oleh pemerintah, demi mewujudkan generasi Batam yang sehat, cerdas, dan produktif di masa depan,” tutupnya.***