Suara Kader PDIP Mulai Muncul, Jadikan Gibran Musuh

oleh -
oleh

Batam – Reaksi kader PDI Perjuangan atas pencalonan Gibran Rakabuming dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan menjadi rival kader PDIP, Ganjar Pranowo, memunculkan reaksi didaerah. Saat Ketua DPP PDI Perjuangan, Sukur Nababan, bicara dihadapan pengurus PAC, DPC dan DPP partai itu se-Provinsi Kepri, muncul suara kader, asal bukan Gibran dan musuh kita Gibran.

Teriakan itu muncul pada Rakerda PDI Provinsi Kepri, Sabtu (4/11/2023) di Hotel Harmoni One, Batam. Saat itu, hadir pimpinan partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud. Seperti Ketua DPD PDIP Kepri, Dr Soerya Respationo, Pjs Ketua Partai Hanura Kepri, Nurdin Basirun, Ketua DPW PPP Dr Irwansyah, Ketua Perindo Kepri, Jadi Rajagukguk.

Hadir juga Ketua Panitia Rakerda, Sahat Sianturi, Ketua DPRD Kepri, Jumaga Nadeak, Ketua DPP PDIP Kepri, Fraksi PDIP DPRD Kepri, Lis Darmansyah, Bupati Natuna, Wan Siswandi, Wakil Bupati Anambas Wan Zuhendra dan pengurus serta anggota DPRD kabupaten/kota se-Kepri.

Pada kesempatan itu, Sukur dihadapan kader PDIP mengingatkan, agar antar caleg PDIP tidak musuhan dalam proses Pemilu yang berjalan saat ini. “Musuhmu bukan antar caleg satu partai atau satu koalisi. Musuhmu itu merupakan orang yang berbeda tujuan dengan partaimu,” kata Sukur mengingatkan.

Saat pernyataan itu keluar, diantara kader yang duduk dibarisan belakang, bersuara setengah berteriak, jika saat ini musuh mereka, Gibran. “Musuh kita Gibran. Asal bukan Gibran,” ujar dua orang fungsionaris PDIP Kepri dari barisan belakang.

Namun atas suara itu, Sukur mengaku tidak mendengar. Namun dia mengatakan, untuk saat ini, tidak perlu dipikirkan siaap musuh. “Jangan pikirkan siapa lawan kita. Yang penting kita menang,” ujarnya.

Demikian, dia mengingatkan agar kondisi Indonesia sebelum reformasi tidak terulang. Diminta agar KKN yang dihadapi pada zaman Orba, tidak terulang. Feodalisme diharapkan tidak berkembang dan menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Kepemimpinan harus berjalan dengan perjuangan dan bukan karena karpet merah.

“KKN yang kita hadapi dulu hingga ada reformasi 1998, jangan sampai terjadi lagi terulang. Masa kita kembali lagi ke jaman Orde Baru. Jangan muncul feodalisme,” tegas Sukur.

Diingatkan, saat ini penting untuk memenangkan Pemilu dan Pilpres, untuk kembali menata pemerintahan kedepan. Alasannya, saat ini kondisi Indonesia tidak sedang baik-baik. “Pergerakan kita dengan koalisi harus kita perkuat. DPC-DPC kita dengan DPC partai koalisi, kita kompakkan. Untuk Pilpres kita samakan pergerakan,” tegas Sukur.

Kemudian, diminta agar antar koalisi pengusung Ganjar-Mahfus untuk melakukan satu gerangkan. “Kita akan mulai nanti dengan kunjungan untuk saling silaturahmi, dengan mendatangi kantor-kantor DPC. Nanti jadwal dibuat DPD, untuk kunjungan antar DPC,” imbuhnya.

Menururtnya, antara partai koalisi pengusung Ganjar-Mahfud, baik PDIP, PPP, Hanura dan Perindo, sudah sepakat untuk menyatukan gerakan. Menyatukan sikap dalam menyusun strategi dalam memenangkan Pilpres.

“Kita ingin bersama memenangkan Pilpres untuk membawa Indonesia lebih baik nanti,” harap dia.

Komitmen untuk memenangkan pasangan Ganjar-Mahfud, disampaikan Ketua DPD PDIP Kepri, Dr Soerya Respationo juga. “Kita bergerak dengan persepsi yang sama, untuk memenangkan Ganjar-Mahfud di Kepri. Tidak bisa hanya teriak menang. Tapi harus turun ke masyarakat,” tegas Soerya.

Disampaikan Soerya juga rencana mereka untuk melakukan pertemuan akbar. Dimana, setelah SK Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud keluar nanti, maka semua kader empat partai itu akan berkumpul.

“Sekretariat pemenangan sudah disiapkan dengan kapasitas 2ribu orang. Kepada para empat ketua partai, bisa digunakan sekretariat pemenangan. Kita antar caleg jangan bertabrakan dengan caleg PPP, Perindo dan Hanura,” pesan Soerya.(ais)

No More Posts Available.

No more pages to load.