Batam – Menangani pertumbuhan angkatan kerja dan jumlah angka pengangguran yang masih tinggi, Badan Pengusahaan (BP) Batam meluncurkan aplikasi Manajemen Talenta Batam (MANTAB). Melalui aplikasi ini, calon tenaga kerja dapat memantau informasi lowongan kerja di Batam.
Peluncuran aplikasi MANTAB dilakukan Kepala BP Batam, Amsakar Achmad bersama pejabat lainnya, Senin (8/12/2025) di Balairung Lantai 3 Gedung BP Batam. Hadir pada kesempatan itu, Anggota/Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Djemy Francis.

Diungkapkan Fary, MANTAB merupakan platform digital, yang dirancang untuk mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Batam. “Peluncuran ini menjadi langkah strategis BP Batam dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan di tengah pesatnya pertumbuhan investasi dan ekonomi,” kata Fary.
Menurutnya, Batam saat ini berada pada fase pertumbuhan ekonomi yang sangat agresif. Dimana, investasi di Batam sedang tumbuh cepat. “Nilai investasi hingga 2025 sudah mencapai sekitar Rp54 triliun atau setidaknya 91 persen dari target yang diberikan kepada kami,” sambungnya.
Dijelaskan, berdasarkan laporan sementara dari BPS, pertumbuhan ekonomi Batam hingga kuartal III-2025 telah menembus 6,89 persen, jauh di atas rerata nasional yang berkisar 1,5 hingga 2 persen. Batam juga menjadi pusat aktivitas industri strategis dengan 1.700 hingga 1.900 perusahaan aktif bergerak di sektor manufaktur, logistik, dan teknologi.
“Selain itu, terdapat 31 kawasan industri serta 135 galangan kapal, atau sekitar 67 persen dari total galangan kapal nasional, yang beroperasi di Batam,” terang Fary.
Demikian diakui, angka pengangguran masih tinggi. Sehingga dinilai, kedepan tantangan serius berupa ketidaksesuaian keterampilan (skill mismatch) dan tingginya angka pengangguran terbuka. Sehingga antara lapangan kerja dan ketersediaan keterampilan tenaga kerja dapat disesuaikan.
“Nilai investasi triwulan ketiga 2025 mencapai Rp54 triliun, dengan lebih dari 1.700 perusahaan aktif di sektor manufaktur, logistik, dan teknologi. Namun. ada paradoks besar, investasi tumbuh pesat, tapi tenaga kerja belum sepenuhnya siap,” bebernya.
Menurutnya, perlu disadari data dari BPS Kota Batam menunjukkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tahun 2024 masih berada di angka 7,68 persen. Artinya, dari setiap 100 orang angkatan kerja, sekitar 7-8 orang masih belum terserap ke pasar keria.
Sehingga dinilai, penting kolaborasi berkelanjutan antara talenta, industri, dan pemerintah. Dengan program MANTAB akan menyambungkan kampus, komunitas, dan korporasi. Menurunkan pengangguran berbasis keterampilan. Menumbuhkan kepercayaan investor melalui kualitas SDM lokal.
“Bayangkan lima tahun ke depan, setiap lulusan Batam sudah punya profil kompetensi di database industri. Investor datang bukan hanya karena insentif, tapi karena SDM-nya unggul. Batam punya pusat inovasi kreatif di mana ide anak muda melahirkan bisnis baru,” harapnya.
Program ini bertujuan membangun sistem yang lebih terstruktur dalam pemetaan dan pengembangan kompetensi tenaga kerja lokal, sekaligus menjadi sarana untuk memfasilitasi akses peluang kerja dan pengembangan karier bagi talenta Batam.
Terkait aplikasi ini, Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyebut MANTAB sebagai terobosan penting. Menyelesaikan ketidaksinkronan antara tingginya aktivitas investasi dengan serapan tenaga kerja.
“Aplikasi ini menghubungkan para pencari kerja dengan manajemen perusahaan. Saat rekrutmen, perusahaan akan lebih mudah mengetahui kandidat yang memiliki kompetensi sesuai kebutuhan,” ujar Amsakar.
Ditegaskan, aplikasi MANTAB didorong untuk menjadi bagian dari ikhtiar kolektif seluruh pemangku kepentingan pemerintah, perusahaan, hingga masyarakat untuk mengurai persoalan pengangguran. “Aplikasi untuk mempertemukan tenaga kerja dengan badan usaha. Kita harus bekerja bersama agar tingkat pengangguran terbuka bisa kita perkecil,” ujarnya.(mbb)










