BI Kepri Bantu Perkuat Eksistensi UMKM, Gebyar Melayu Pesisir Dibuka

oleh -28 Dilihat
oleh

Batam – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau, membuka pelaksanaan Gebyar Melayu Pesisir (GMP) 2025. GMP digelar dengan menghadirkan lebih dari 100 pelaku UMKM binaan. Sejumlah kegiatan digelar, untuk memeriahkan acara itu, mulai pameran produk, edukasi bisnis, hiburan hingga sportainment.

Pembukaan kegiatan tahunan BI Kepri itu dilaksanakan, Kamis (21/8/2025) malam, di One Batam Mall. Kegiatan yang mengangkat tema Akselerasi Ekspor Menuju Kemandirian Ekonomi yang Berkelanjutan ini, menjadi ajang untuk memperkuat eksistensi UMKM, sekaligus menjaga budaya Melayu, melalui GMP.

“GMP akan menjadi ruang strategis bagi UMKM untuk memperluas pasar, serta mendorong produk daerah bisa bersaing di mancanegara,” kata Kepala KPw BI Kepri, Rony Widijarto pada pembukaan acara itu.

Disebut, GMP 2025 memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan UMKM ke pasar global. Potensi yang luar biasa untuk terus meningkatkan UMKM di Kepri naik kelas. UMKM di Kepri, memiliki nilai strategis dan menjadi pasar yang sangat potensial untuk digarap. Dimana UMKM ini mampu menyerap peningkatan tenaga kerja cukup signifikan hingga 99 persen.

“Kami melihat salah satu yang menarik dari Kepri, dimana letaknya yang saat strategis dan memiliki nilai lebih dari daerah lainnya. Artinya sebagai gerbang perekonomian dan sebagainya dari negara lain,” urainya.

Pada GMP 2025 ini, BI Kepri akan terus berupaya melakukan peningkatan. Salah satunya dengan mendorong UMKM ‘nge-link’ pada produk-produk pasar global atau ekspor.

“Jadi kita targetkan ada UMKM-UMKM bekualitas dan bagus yang akan mendapatkan pembiayaan dengan omzet penjualan ekspor. Dan untuk target transaksi pada GMP 2025 pun akan kita tingkatkan dari Rp10 Miliar pada tahun lalu (2024,red) menjadi Rp13 Miliar di tahun ini,” tegasnya.

Pihaknya juga menegaskan, saat ini pertumbuhan ekonomi di Kepri berada di posisi tiga besar nasional, dengan 7,14%. Momen ini pun, bagi Rony Widijarto menjadi sebuah kesempatan bagi UMKM untuk ‘unjuk-gigi’ di hadapan para pengunjung.

Ditempat sama, Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Adi Prihantara menilai, GMP 2025 bukan hanya memamerkan tapi lebih dari itu. Tapi, juga mengangkat potensi-potensi ekonomi yang membawa dari sebuah konsep regional menjadi nasional dan internasional.

“Kami sangat mengapresiasikan atas kolaborasi dan kebersamaan di dalam meningkatkan kualitas, kebersamaan dan kuantitas dari UMKM yang berada di Provinsi Kepulauan Riau. Gebyar melayu pesisir, bukan hanya sekedar memamerkan, tapi lebih dari itu. Bagaimana kita mengangkat potensi-potensi ekonomi yang membawa dari sebuah konsep regional menjadi nasional dan internasional,” tegasnya.

Oleh sebab itu, tegasnya, pihaknya sangat berharap pelaku UKM untuk tetap bersemangat, penuh kreativitas, terus kembangkan potensi yang dimiliki untuk menjadikan Kepulauan Riau bagian dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

“Ini Harapan kita, UMKM lokal kita bisa naik kelas dan ‘bermain’ di pasar Internasional,” ujarnya.

Mengusung semangat memperkuat kapasitas dan memperluas pasar, GMP 2025 tidak hanya menjadi etalase produk UMKM, tetapi juga ruang kolaborasi antara pengusaha, perbankan, dan masyarakat.

“Gebyar Melayu Pesisir ini bukan sekadar pameran, tetapi bagian dari strategi memperkuat daya saing UMKM Kepri. Batam dan Kepri adalah daerah perbatasan, peluangnya besar, dan kita ingin UMKM bisa benar-benar menembus pasar Singapura dan Malaysia,” ujar Adik Afrinaldi, Ketua Panitia GMP 2025.

Berbagai agenda dipersiapkan, mulai dari fashion show, talk show tematik tentang fashion, UMKM halal, digitalisasi hingga ekspor, lomba seni budaya Melayu, hingga fun run 5K. Puncaknya, pengunjung akan dihibur penampilan musisi Pongki.

Selain sebagai wadah promosi, GMP 2025 juga menyoroti tantangan UMKM Kepri, yakni produktivitas dan kapasitas suplai.

“Permintaan ekspor ke Singapura dan Malaysia ada, tetapi pasokan kita masih terbatas. Melalui GMP, kita dorong pelatihan dan peningkatan produktivitas agar UMKM bisa memenuhi permintaan tersebut,” lanjut Adik.

GMP 2025 merupakan puncak dari rangkaian “Road to GMP” yang sebelumnya telah membekali UMKM dengan pelatihan, kurasi produk, dan inkubasi usaha. BI Kepri menargetkan perputaran transaksi mencapai miliaran rupiah sepanjang acara.

Selain itu, dalam GMP 2025 pengunjung juga disuguhi hiburan berupa lomba, penampilan seni kompang, yel-yel khas UMKM, hingga fun run 5K dengan doorprize menarik yang akan ditutup dengan penampilan musisi ternama, Pongki.

“Tercatat, tahun ini ada lebih dari 100 UMKM binaan BI Kepri ambil bagian ditambah pelaku usaha dari berbagai daerah di Kepri yang berkolaborasi bersama perbankan nasional seperti BCA dan Bank Mandiri hingga imigrasi,” tegasnya lagi.

Pihaknya juga mengajak masyarakat untuk hadir dan meramaikan acara ini. “Mari datang ke One Batam Mall, saksikan fashion show, talk show, pameran, hingga fun run. Ini adalah ajang yang bukan hanya mengangkat budaya Melayu, tapi juga mendorong UMKM Kepri semakin maju,” imbuh dia.***