Batam – Peminat gas bumi untuk pelanggan kecil (UMKM), komersil dan industri terus meningkat di Batam. Gas bumi disalurkan PGN dengan berbagai cara, mulai sambungan jaringan gas (Jargas), hingga Gaslink C-cyl Compressed Natural Gas (CNG).
Pelanggan gas bumi itu, mendapat distribusi gas bumi, melalui sambungan pipa induk, yang memiliki tekanan tinggi, lebih banyak di kawasan industri atau area komersil.
“Untuk pelanggan kecil dan komersil, seperti rumah makan, restoran ada yang C-cyl dan ada yang menarik dari pipa induk,” kata Wendi, Selasa (4/3/2024), di Batam Center,
Dimana, hingga Februari 2025, jumlah pelanggan kecil, seperti rumah makan, bertambah 10. “Sehingga, untuk pelanggan kecil, seperti rumah makan, totalnya sudah 77 pelanggan.
“Itu pelanggan kecil, yang konsumsinya 50 sampai 1.000 meter kubik (m3) perbulan,” bebernya.
Sementara untuk komersil, saat ini jumlah pelanggan sekitar 59, baik restoran, hotel, catering. Dimana, pelanggan komersil ini, merupakan pelanggan yang mengkonsumsi gas, mulai 1001 sampai 10.000 meter kubik per bulan.
“Itu rata-rata diluar kawasan industri. Pelanggannya dominan, restoran dan hotel,” urai Wendi.
Pelanggan itu diakui diluar yang industri. Dimana, untuk industri, pelanggan gas bumi, ada untuk Kawasan Industri seperti Kawasan Industri Panbil.
“Khusus Batamindo, gas bumi, itu listriknya aja. Itu kita distribusi gas tekanan tinggi untuk industri,” jelasnya.
Sementara untuk beberapa industri lainnya, selain mendukung listrik, juga untuk mendukung produksi perusahaan industri dikawasan itu. Untuk Kawasan Tunas Karya dan Kawasan Industri Panbil, gas bumi untuk listrik dan dukung produksi perusahaan.
Sementara distribusi khusus mendukung produksi perusahaan dikawasn industri, ada di Kawasan Kabil, Taiwan. Tunas, Sarana Industri Point, dan Latred Tanjung Uncang.
“Didalam kawasan itu sudah ada pipa gas,” bebernya.
Diakui, saat ini jumlah perusahaan industri yang berlangganan gas bumi, ada 49. “Perusahaan-perusahaan itu, ada yang berlangganan gas bumi ke PGN, untuk mendukung pengelolaan kertas, kemasan, bahan baku metal, kimia, makan dan coklat. Ada juga untuk mendukung pengelolaan minyak kelapa, di perusahaan Sinergi Oil di Kabil,” imbuhnya.(am)