Batam – Pemerintah menargetkan, Kota Batam menjadi pilot project Pertamina dalam pengembangan Jargas, di daerah kepulauan. Ditargetkan, dalam lima tahun kedepan atau sekitar tahun 2030, Batam menjadi kota tanpa LPG 3 Kg. Pengguna LPG subsidi 3kg, akan beralih ke gas bumi, yang disalurkan melalui Jargas.
Sebagaimana disampaikan Sales Area Head PT PGN Batam, Wendi Purwanto, Jumat (14/3/2025), Batam dipilih menjadi pilot project, karena Pulau Batam daerah kepulauan. Sehingga lebih mudah memantau arus lalu lintas LPG 3 kg.
“Batam ini kan pulau, sehingga lebih mudah mengatur keluar masuk LPG 3 kg, dibanding dengan seperti Medan, yang gas LPG 3 Kg bisa masuk darimana-mana,” katanya.
Diakui, PGN Batam sebagai pelaksana, optimis target itu bisa dicapai, sehingga tabung-tabung gas LPG 3kg diganti pipa Jargas, disemua wilayah Pulau Batam. Sehingga, 5 tahun kedepan, Batam tidak membutuhkan LPG 3 Kg.
“Saat itun jaringan kita sudah terpasang diseluruh (Pulau) Batam 5 tahun kedepan. Itu konsentrasi kami kedepan di PGN daerah dan pusat,” kata Wendi.
Untuk mencapai target itu, selain menambah jumlah pengguna Jargas, pihaknya juga menambah pipa distribusi. Dimana, tahun ini akan dipasang sepanjang 28 kilometer (km). Pipa itu akan menambah panjang pipa yang sudah terpasang di Batamsaat ini, 220 km,” bebernya.
Saat ditanya jumlah pemakaian gas bumi lewat Jargas di Batam, diakui sekitar 4 sampai 6 meter kubik (m3) per bulan. Kecuali ada dipakai diluar dapur, bisa lebih dari itu. “4 m3 sampai 6 m3 itu, sama dengan Rp40 ribu sampai 60 ribu per bulan. Jadi hampir sama dengan LPG 3 kg. Tapi dibanding LPG 5 kg atau 12 kg non subsidi, harga kita jauh dibawahnya,,” bebernya.
Demikian, gas yang didistribusikan lewat jargas, lebih aman dan tidak perlu khawatir langka. “Tidak perlu khawatir antri. Lebih aman dari kebocoran, karena gas bumi ini sifatnya ringan. Sehingga mudah terbang menguap dan berbau. Jadi kalau ada kebocoran, cepat ketahuan. Kemudian, kalau bocor tidak ketahuan, akan cepat menguap hilang keatas,” imbuhnya.
Diakui Wendi, diharap keberadaan Batam sangat penting bagi PGN. Dimana, Batam sebagai salah Pusat pertumbuhan ekonomi nasional, diharap ikut membantu Indonesia, mencapai pertumbuhan ekonomi diangka 8 persen.
“Makanya saat ini, kami memperkuat kapasitas jaringan. Kami juga melakukan investasi dalam meningkatkan infrastruktur, agar saat investor (industri) makin tumbuh, kami sudah siap,” beber Wendi.
Bahkan, pada tahun depan, mereka menargetkan kapasitas gas, sudah 150 BBTUD (billion british thermal unit per day). “Sekarang baru mencapai 110 sampai 110 BBTUD. Tahun depan, kita targetkan 150 BBTUD. Semoga ini berjalan lancar dan investasi masuk, Batam lebih maju dan Kepri lebih maju dari daerah lain,” harapnya mengakhiri.***