Riza Buana dan Andi Sangga
Batam – Subholding Gas Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, optimis menyambut agenda perluasan jaringan gas bumi (Jargas) tahun 2026 mendatang. Optimisme itu juga tidak lepas dari dukungan Badan Pengusahaan (BP) Batam dan Pemerintah Kota (Pemko) Batam, selama ini.
Senior Analyst I Regional General Affairs Sales and Operation I (SOR I) PGN, Riza Buana, belum lama ini di Batam, mengungkapkan dukungan itu. Demikian dengan masyarakat Batam, yang antusias menyambut kehadiran Jargas dari PGN.
“Selama ini, Pemko dan BP Batam memudahkan, tidak menyulitkan. Jadi program Jargas berjalan dengan baik,” ungkap Riza.
PGN membutuhkan dukungan BP Batam, sebagai pemilik lahan dan pengelola lahan, baik di Row jalan hingga fasum dan fasos di perumahan di Batam. Untuk memperluas pipa induk hingga pipa di perumahan, PGN akan melakukan penggalian tanah, untuk menanam pipa, sebelum masuk rumah warga.
“Makanya, kita optimis dengan target yang dicanangkan pusat untuk tahun 2026 mendatang, seperti disampaikan General Manager SOR 1 PGN, Andi Sangga sebelumnya,” imbuh Riza.
Dimana sebelumnya, General Manager SOR 1 PGN, Andi Sangga, saat mengikuti City Gas Tour di Batam, Pada tahun 2026, dialokasikan 10 ribu sambungan baru, Jarga di Batam. “Tahun depan dapat tugas besar. Batam akan mendapat kuota sambungan baru, 10ribu Jargas. InsyaAllah tahun depan targetnya bisa mencapai 10ribu sambungan,” kata Andi.
Dijelaskan, dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun ke depan, PGN menargetkan Batam menjadi Kota Gas. Di mana seluruh wilayah dapat terjangkau oleh jaringan gas rumah tangga. Dengan tugas baru itu, maka PGN memiliki tugas tambahan, selain memperluas jaringan pipa, juga menambah pelanggan baru.
“Saat ini sebagian sudah ada didaftar antrian untuk pemasangan sambungan baru. Tapi masih buka pendaftaran baru, untuk memenuhi 10ribu pelanggan baru,” jelasnya.
Dengan jaringan gas, kebutuhan energi rumah tangga bisa terpenuhi secara lebih hemat, bersih, dan berkelanjutan. Harapannya, Batam bisa menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dalam pemanfaatan energi gas bumi.
“Selama ini mayoritas pengguna LPG adalah ibu rumah tangga. Dengan adanya jaringan gas, pemakaian LPG bisa dikurangi sehingga subsidi pemerintah lebih tepat sasaran. Sementara itu, warga dapat menikmati energi yang lebih stabil dan terjangkau melalui jaringan gas PGN,” imbuhnya.***