Batam – Di tengah kesibukannya bersilaturahmi dengan masyarakat di beberapa desa di Kabupaten Lingga, calon Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H Muhammad Rudi (HMR), berziarah ke makam Sultan Mahmud Riayat Syah, Senin (16/9/2024).
Rudi tampak datang ke makam yang berada di belakang Masjid Jami’ Sultan Lingga, Daik Lingga bersama calon Wakil Gubernurnya, yakni Aunur Rafiq.
Rudi mengatakan, ziarah kubur salah satunya untuk menjaga ikatan emosional dengan orang yang sudah meninggal. Mengingat kembali kenangan, kebaikan, dan nasihat yang pernah disampaikan.
“Apa yang telah dilakukan oleh orang-orang terdahulu. Mengajarkan kepada anak-anak terkait jerih payah pendahulu yang telah berjuang,” ujarnya.
Rasa hormat Rudi atau HMR kepada Sultan Mahmud Riayat Syah, membuatnya menyematkan nama tersebut di Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah, Kota Batam, yang kini menjadi masjid terbesar di Sumatera.
- 𝗦𝗶𝗮𝗽𝗮𝗸𝗮𝗵 𝗦𝘂𝗹𝘁𝗮𝗻 𝗠𝗮𝗵𝗺𝘂𝗱 𝗥𝗶𝗮𝘆𝗮𝘁𝘀𝘆𝗮𝗵?
Sultan Mahmud Riayatsyah, adalah sultan kerajaan Melayu Lingga, Riau, Johor, dan Pahang yang pertama (1761-1812). Pahlawan Nasional ini bertahta di Daik, Lingga, sejak tahun 1787 sampai wafat 1812.
Sultan Mahmud Riayatsyah juga pernah menetap dan beristana di Tanjungpinang (di Ulu Riau) selama 36 tahun, sebelum pindah ke Daik.
Kini nama Sultan Mahmud Riayatsyah itu diabadikan Batam, sebagai nama masjid yang dibangun Wali Kota Batam Rudi, dan beroperasi September 2019 lalu.
Memang Pulau Batam itu dahulunya merupakan bahagian dari wilayah kekuasaan Kerajaan Lingga, Riau, Johor dan Pahang. Selain itu, Sultan Mahmud Riayatsyah adalah pahlawan nasional, milik bangsa Indonesia, yang namanya layak diabadikan.
Inilah bentuk ketakziman HMR kepada Sultan Mahmud Riayat Syah. Sehingga, keberadaan Masjid Sultan Mahmud Riayat Syah itu adalah sebuah warisan kebudayaan dan menandai kebangkitan tamaddun Melayu Islam.
Nilai historikalnya kelak suatu hari akan sama dengan keberadaan masjid Penyengat Indera Sakti yang fenomenal itu.***