Hari Jadi ke-5 Museum Batam Raja Ali Haji, Baju PDU  Wako Adm H.R. Usman Draman koleksi terbaru

oleh -34 Dilihat
oleh

Batam – Malam puncak perayaan Hari Jadi ke-5 Museum Batam Raja Ali Haji yang bertepatan dengan Hari Museum Nasional berlangsung meriah di Alun-alun Engku Putri Batam Center. Acara ini menjadi penutup rangkaian kegiatan peringatan yang telah diisi dengan berbagai lomba dan pertunjukan seni budaya.

Acara dipandu oleh Rio dan Ajeng dari Solidaritas Pembawa Acara (Swara) Batam, serta dibuka dengan penampilan musik tradisional Melayu oleh grup Malaykustik.

“Dalam kegiatan ini Malaykustik memainkan beberapa lagu yakni Empat Dara, Joget Tanjung, Katong, Zapin Madah Pusaka, Dikenang Jangan Disebut Jangan, Tualang Tiga, dan Nurlela,” ujar Rafiyadi, salah satu personel Malaykustik.

Penampilan tersebut dilanjutkan dengan Tari Persembahan oleh Sanggar Titah Tuan Ku. Kepala UPTD Museum Batam Raja Ali Haji, Senny Thirtywani, S.T., dalam laporannya menyampaikan sejumlah capaian museum sepanjang tahun 2025.

“Jumlah koleksi yang telah terdaftar dalam sistem registrasi nasional mencapai 79 item, dan jumlah pengunjung dari Januari hingga September 2025 tercatat sebanyak 5.407 orang,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam rangkaian perayaan ini digelar dua lomba utama, yaitu Lomba Fotografi dan Lomba Interpretasi Gurindam 12, serta bazar dan hiburan rakyat.

Selain itu, museum juga tengah menyiapkan mini theater sebagai sarana pembelajaran sejarah yang lebih interaktif.

“Mini theater ini nantinya akan menjadi ruang edukatif yang menampilkan film dokumenter sejarah Batam dan kebudayaan Melayu, sehingga pengunjung dapat belajar dengan cara yang lebih menarik,” jelasnya.

Lomba Fotografi yang berlangsung pada 17–19 Oktober diikuti oleh 23 peserta. Para pemenang lomba tersebut adalah:

Juara 1: Zya F

Juara 2: Tegar F. W.

Juara 3: Gugatin_GA

Juara Harapan 1: Gandari Kuswara

Sementara itu, Lomba Interpretasi Gurindam 12 diikuti oleh 10 peserta dengan hasil sebagai berikut:

Juara 1: Deni Kuswara

Juara 2: Stevany

Juara 3: Johanesdeak

Juara Harapan 1: Gandari Kuswara

Pada malam puncak juga dilakukan peluncuran koleksi terbaru museum, yaitu Seragam Wali Kota Batam Adminstratif Pertama Ir. H. R. Usman Draman, tombak bilah lalang, lembing bilah pandan, dan tempayan.

Koleksi senjata dan tempayan tersebut sebelumnya dimiliki oleh Raja Alip, yang kemudian diserahkan secara simbolik kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Drs. Ardiwinata.

Sementara itu, Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam, Yang Mulia Dato’ Wira Setia Utama Raja Haji Muhammad Amin, menyerahkan koleksi Seragam Wali Kota Batam Pertama kepada Drs. H. Heriman HK, Asisten Administrasi Umum, yang hadir mewakili Wali Kota Batam, Dr. Amsakar Achmad, S.Sos., M.Si.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan perayaan ini. Kami berharap Museum Batam dapat terus berkembang dalam upaya pelestarian sejarah, khususnya sejarah Melayu,” ujar Drs. H. Heriman HK dalam sambutannya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Drs. Ardiwinata, juga menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan perayaan ini.

“Museum bukan hanya tempat menyimpan benda-benda bersejarah, tetapi juga ruang untuk membangun kesadaran dan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya daerah. Melalui perayaan ini, kami ingin mengajak masyarakat Batam, terutama generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai sejarah kotanya sendiri,” ujarnya.

Sebagai penutup, dilaksanakan prosesi adat pemotongan Nasi Besar yang sarat makna. Tradisi ini melambangkan rasa syukur, penghormatan, dan kebersamaan masyarakat Melayu.

Nasi kuning yang disajikan di atas dulang bertingkat menjadi simbol kemuliaan dan kebesaran adat yang terus dijaga sebagai warisan budaya tak benda masyarakat Batam.***