Batam – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam bersama dengan Pamovit Polda Kepri, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batam dan Satpol PP, melakukan pengawasan di pintu masuk wisatawan mancanegara (Wisman). Pengawasan dilakukan sekaligus sosialisasi Peraturan Wali Kota (Perwako) Nomor 56 Tahun 2018 tentang Pramuwisata Kota Batam.
Pengawasan dipintu masuk digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu (13-14/9/2025) di beberapa Pelabuhan Ferry Internasional. Diantaranya di Pelabuhan Internasional Batam Centre dan Harbour Bay. Sosialisasi dan pengawasan ini dilakukan dalam rangka memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para pramuwisata, terkait regulasi dan tata kelola profesi pemandu wisata di Batam.
“Juga pengawasan terhadap pramuwisata yang berasal dari luar Kota Batam,” kata Kadisbudpar Kota Batam, Ardiwinata, Senin (15/9/2025).
Ardi mengatakan, kegiatan ini difokuskan pada pembinaan dan pengawasan terhadap pramuwisata, agar lebih memahami aturan yang berlaku. Sekaligus meningkatkan profesionalitas dalam memberikan layanan kepada wisatawan baik dari dan luar Kota Batam.
“Kegiatan ini tujuannya untuk mensosialisasikan dan mengawasai pelaksanaan Perwako Nomor 56 Tahun 2018 tentang Pramuwisata Kota Batam dengan harapan pramuwisata bisa semakin profesional, memahami aturan, dan memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan serta pranuwisata dari luar Kota Batam memahami aturan yang berlaku,” ujar Ardi.
Diakui Ardi, besarnya peran pramuwisata. Dimana, Pramuwisata mempunyai peran penting kedudukan berada digarda terdepan pariwisata. “Pemahaman terhadap regulasi ini penting agar layanan yang diberikan semakin berkualitas dan sejalan dengan visi pengembangan pariwisata Batam,” tambah dia.
Sementara Ketua DPC HPI Kota Batam Lazuardi Pare, mengapresiasi kegiatan pengawasan dan sosialisasi itu. Diakui kegiatan ini lebih meningkatkan sinergi antar stakeholder dan Pemerintah Kota Batam.
“Pramuwisata Kota Batam siap menjadi front line sebagai pewarta berapa indahnya negara kita. Kegiatan pada hari ini tanpa sama sekali mengganggu ritme perjalanan wisata. Karena memang hal ini sudah terjaga dengan baik dari dulu dikarenakan sinergitas seluruh mitra dan stakeholder kepariwisataan walaupun kedepannya mesti disempurnakan sehingga didapatkan bersatupadu dalam menjalankan kepariwisataan di Kota ini,” jelasnya mengakhiri.***
