BI Kepri Keluarkan Rekomendasi, Saat Ekonomi Tumbuh 5,16 Persen

oleh -95 Dilihat
oleh

Batam – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kepulauan Riau, mengeluarkan rekomendasi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 2025. Dimana, BI Kepri optimis, pertumbuhan ekonomi Kepri bisa mencapai angka 5,6 Persen pada tahun ini. Untuk mencapai target itu, BI Kepri mengeluarkan sejumlah rekomendasi.

Rekomendasi yang dikeluarkan BI Kepri itu disampaikan Deputi Kepala Perwakilan, Adidoyo Prakoso, Rabu (4/6/2025) di gedung BI Kepri di Batam Center. Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri pada Triwulan I/2025 diangka 5,16 Persen (yoy), atau tumbuh dibandingkan momen yang sama pada tahun 2024.

“Presentase pertumbuhan ini terbilang lebih tinggi dari pertumbuhan wilayah Sumatera yang sebesar 4,85% (yoy) dan pertumbuhan Nasional sebesar 4,87% (yoy),” kata Adi.

Diungkapkan, pertumbuhan itu didorong aktivitas Industri Pengolahan, Konstruksi, dan Perdagangan. Kedepan, diperkiraan pertumbuhan ekonomi akan terus naik. “Melihat hal ini, diperkirakan perekonomian Kepri diprakirakan tumbuh menguat pada tahun 2025 dalam kisaran 4,8-5,6 persen,” jelasnya.

Demikian, diakui perlu diperhatikan sejumlah hal, untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Kepri. Dimana, Bi Kepri mengeluarkan rekomendasi, dalam upaya upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Diantaranya, gejolak geopolitik yang berpotensi meningkatkan ketidakpastian yang menghambat investasi. Kemudian, transisi pemerintahan AS sebagai mitra dagang utama perlu dicermati, khususnya terkait dengan kebijakan perdagangan internasional.

Selanjutnya, mendorong peningkatan investasi melalui penguatan insentif dan regulasi. Mendorong hilirisasi bahan baku dan sumber daya alam yang ada di Kepri untuk memperkuat local value chain (LVC). Mendorong normalisasi frekuensi dan perluasan rute penerbangan baru di wilayah Kepri untuk mendukung peningkatan kunjungan wisatawan.

Ada juga rekomendasi untuk penguatan aspek 3A dan 2P (Akses, Amenitas, Atraksi, Pelaku, dan Promosi) sebagai upaya mendorong pemulihan sektor pariwisata. Meningkatkan perluasan digitalisasi sistem pembayaran dan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah. Dan memperkuat program pemberdayaan UMKM sehingga dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor.

Diakui, saat ini ekonomi Kepri tumbuh, karena masih tingginya permintaan terhadap produk elektronik dan galangan kapal yang merupakan komoditas unggulan Kepri. Selanjutnya, berlanjutnya pembangunan berbagai infrastruktur strategis di Kepri.

Ada juga faktor berlanjutnya investasi dengan pengembangan sejumlah Kawasan Ekonomi Khusus(KEK) di Kepri. Implementasi kebijakan short term visa serta kebijakan pendorong pariwisata lainnya. Serta eksplorasi minyak dan gas di laut Natuna yang mendorong sektor pertambangan dan penggalian

Kemudian, BI Kepri merekomendasikan agar diperhartikan resiko penurunan ekonomi kedepan. Diantaranya, gejolak geopolitik yan g berpotensi meningkatkan ketidakpastian yang menghambat investasi. Selanjutnya, transisi pemerintahan AS sebagai mitra dagang utama perlu dicermati, khususnya terkait dengan kebijakan perdagangan internasional.

“Kepri perlu mendorong peningkatan investasi melalui penguatan insentif dan regulasi, mendorong adanya hilirisasi bahan baku dan sumber daya alam yang ada di Kepri. Terakhir adalah memperkuat program pemberdayaan UMKM, sehingga dapat menghasilkan produk-produk unggulan yang berorientasi ekspor,” himbaunya.