BI Kepri Dongkrak UMKM Lewat Gebyar Melayu Pesisir

oleh -91 Dilihat
oleh

Pembukaan GMP di Batam dihadiri Kepala BI Kepri. f-ist

Batam – Perkembangan UMKM, menjadi salah satu perhatian Kantor Perwakilan (KPw) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Mendorong pertumbuhan itu BI Kepri menggelar Gebyat Melayu Pesisir (GMP), dengan melibatkan 80 UMKM di Kepri. GMP 2024 digelar mulai, Kamis (15/8/2024), hingga Minggu (18/8/2024).

Saat pembukaan GMP di Hotel Marriot Harbour Bay, Kota Batam, Kamis (15/8/2024), Kepala (KPw) BI Kepri, Suryono mengungkapkan, UMKM yang terlibat, tidak hanya dari Batam. Ada 80 UMKM dari kabupaten/kota di Kepri berpartisipasi.

GMP kali sejalan dengan berbagai program Pekan QRIS Nasional, Cinta Bangga Rupiah, serta perlindungan konsumen. Kemudian ragam Expo, pembayaran digital, seminar, bazar kuliner, serta berbagai perlombaan.

“Kegiatan berlangsung di lapangan parkir Hotel Marriot. Kita targetkan penjualan GMP tahun ini diatas Rp10 miliar,” kata Suryono.

Pada kegiatan jni, hadir Direktur Grup Perlindungan Konsumen Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Diana Yumanita. Kemudian, Sekda Provinsi Kepri, Adi Prihantara dan lainnya.

GMP ke-4 ini mengusung tema digitalisasi untuk transformasi ekonomi Kepri bagi Kemajuan negeri. Dimana, GMP sebagai event pengembangan UMKM yang diselenggarakan BI Kepri. Ini menjadi strategi BI untuk pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

“Kali ini, kita mendorong digitalisasi UMKM. Sehingga lebih mudah dan jangkauannya lebih luas. Sementara ini, sistem digitalisasi di Kepri, masih terbesar Batam,” beber Suryono.

Pada GMP 2024 menampilkan produk UMKM Kepri yang telah lolos kurasj. Mulai dari wastra, kriya, makanan, minuman dan lainnya. “Ini momen untuk meningkatkan level pelaku UMKM di Kepri,” harapnya.

Sementara Direktur Grup Perlindungan Konsumen Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI, Diana Yumanita mengatakan, digitalisasi akan menginterkoneksi berbagai event dan antar pelaku UMKM. Ini juga akan mendorong kerja sama dan kolaborasi yang dapat meningkatkan pendapatan UMKM.

“Ini upaya mendukung pertumbuhan ekonomi daerah juga,” harapnya.***