Batam Siap Jadi Pusat Eskpor, Amsakar Minta UMKM Perkuat Daya Saing

oleh -210 Dilihat
oleh

Batam – Kepala BP Batam sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menegaskan kesiapan daerah perbatasan ini, sebagai pusat eskpor, wilayah barat. Namun pelaku UMKM di Batam juga diminta untuk memperkuat produk, dan berani masuk pasar ekspor atau internasional.

Penegasan itu disampaikan Amsakar Ahmad, Kamis (14/8/2025) di Batam, dihadapan Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso dan pelaku UMKM Batam. Diharapkan, pekan pengembang eskpor itu dapat mendorong atau pemicu UMKM, berani bersaing di pasar global.

“Pekan pengembangan ekspor ini dapat mendorong UMKM, mampu bersaing. Ini menjadi panggung bagi Batam untuk memantapkan diri sebagai magnet investasi di kawasan barat Indonesia,” harap Amsakar.

Menurutnya, dengan sinergi regulasi dan percepatan perizinan, Batam siap bukan hanya sebagai pusat ekspor, tetapi juga motor penggerak ekonomi nasional di barat Indonesia. Sehingga, kegiatan itu bukan sekadar seremoni. Namun, menjadi langkah strategis memperkuat daya saing Batam di kancah perdagangan dan investasi nasional.

“Pekan Perdagangan Ekspor ini adalah wujud nyata komitmen kita menjadikan Batam sebagai pusat investasi yang ramah, cepat, dan pasti,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan dukungan pemerintah pusat, melalui PP Nomor 25 Tahun 2025 dan PP Nomor 28 Tahun 2020 menjadi insentif penting bagi investor. BP Batam sendiri terus melakukan terobosan, termasuk percepatan layanan perizinan.

“Hari ini saja ada 16 perizinan yang diproses. Delapan selesai, empat masih berjalan, dan empat tidak bisa dilanjutkan. Semua saya pantau langsung setiap hari,” tegasnya.

Ia mencontohkan percepatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) yang dulunya memakan waktu enam bulan hingga setahun, kini bisa rampung dalam enam hingga delapan bulan.

Data BKPM menunjukkan Batam menjadi daerah dengan realisasi investasi tertinggi di Kepri. Pada triwulan pertama, investasi tumbuh 6,8 persen, lalu hampir menyentuh 8 persen pada triwulan kedua.
Amsakar optimistis, pada 2029 pertumbuhan ekonomi Batam bisa menembus 9,5 persen.

“Dari pusat hingga daerah, kita semua bertanggung jawab memastikan setiap kebijakan diarahkan untuk memperkuat ekonomi dan investasi,” katanya.

Berdasarkan data BPS, nilai perdagangan Batam pada 2024 mencapai Rp16 miliar, naik dari Rp14,6 miliar pada 2003. Singapura dan Amerika Serikat menjadi dua tujuan ekspor utama.***