Batam – Wali Kota Batam Amsakar Achmad menegaskan bahwa kondisi pangan di Kota Batam berada dalam situasi aman dan stabil menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pernyataan itu disampaikan usai memimpin rapat koordinasi Forkopimda bersama sejumlah pemangku kepentingan di Aula Engku Hamidah Lantai 4 Kantor Wali Kota Batam, Rabu (3/12/2025).
Amsakar mengatakan rapat tersebut memfokuskan pembahasan pada stabilitas harga dan ketersediaan pangan selama libur panjang.

“Kita memastikan seluruh komoditas strategis dalam kondisi aman. Ada 34 komoditas yang kami pantau, dan Alhamdulillah semuanya relatif terkendali,” ujarnya.
Ia menyebut dua komoditas yang masih membutuhkan perhatian adalah cabai dan telur. Pasokan sejumlah jenis cabai terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Harga cabai merah keriting naik dari Rp70.000/kg (28 November) menjadi Rp75.000/kg (1 Desember). Kenaikan lebih tinggi terjadi pada cabai rawit merah yang melonjak dari Rp45.000 menjadi Rp100.000/kg. Cabai rawit hijau naik dari Rp33.000 menjadi Rp70.000/kg, sementara cabai hijau besar meningkat dari Rp36.000 menjadi Rp50.000/kg.
Meski begitu, Amsakar memastikan langkah antisipasi telah disiapkan. Pasokan dari Lombok ditambah, dan petani lokal Batam akan memasuki masa panen pada Desember.
“Ini akan membantu mendorong keseimbangan pasokan. Harga-harga insyaallah normatif,” katanya.
Perum Bulog dan Disperindag Kota Batam juga melaporkan ketersediaan beras aman. Stok di gudang distributor per 28 November tercatat 2.935 ton. Dengan kondisi itu, Batam dinilai jauh dari risiko gejolak harga.
Amsakar menegaskan satu komoditas yang masih memerlukan perhatian ialah LPG 3 kilogram. Pemko telah bersurat ke Pertamina untuk menambah kuota sebesar 2.774 Kiloliter (KL).
Hingga Oktober 2025, realisasi distribusi LPG 3 kg mencapai 42,084 KL atau 97 persen dari total kuota triwulan IV. Dengan konsumsi bulanan rata-rata 3,826 KL, kebutuhan Desember diproyeksikan mencapai 4,000 KL berpotensi menimbulkan defisit 2,774 KL.
Untuk menjaga stabilitas harga, Pemko Batam menggelar Pasar Murah Bersubsidi pada 8–17 Desember 2025 di 45 lokasi mencakup 52 kelurahan di 12 kecamatan.
Bekerja sama dengan Perum Bulog, disiapkan 52.500 paket bahan pokok senilai Rp200 ribu yang disubsidi Rp100 ribu, sehingga masyarakat cukup membayar Rp100 ribu. Paket berisi beras premium 10 kg, gula 1 kg, dan minyak goreng 2 liter.
Selain itu, Pemko bersama Asosiasi Distributor juga menggelar Operasi Pasar pada 23–24 Desember 2025 di empat kecamatan. Sebanyak 60 distributor berpartisipasi menyediakan kebutuhan pokok harga rendah guna menjaga daya beli masyarakat.***










