Batam – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, membuka secara resmi Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Kota Batam di Kantor Wali Kota Batam, Selasa (28/10/2025). Turut hadir Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, bersama unsur TNI, Polri, Satpol PP, serta perwakilan berbagai instansi terkait.
Dalam arahannya, Amsakar menegaskan bahwa posisi strategis Batam yang berbatasan langsung dengan negara lain dan memiliki masyarakat multikultural, menuntut kewaspadaan tinggi terhadap potensi kerawanan sosial. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menjaga stabilitas dan ketertiban di tengah masyarakat.

“Kunci untuk menjaga Batam adalah sinergitas, kolaborasi, dan harmonisasi. Kolaborasi semua pemangku kepentingan menjadi hal yang mutlak agar potensi konflik bisa dicegah sejak dini,” tegas Amsakar.
Ia meminta Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial untuk melakukan deteksi dini dan pemetaan terhadap wilayah yang berpotensi menimbulkan gesekan sosial.
“Saya harap tim dapat memberikan gambaran zona-zona rawan, melakukan pengawasan secara intensif, serta menyiapkan langkah-langkah taktis dan strategis dalam penanganannya,” ujarnya.
Menurutnya, apabila langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, potensi konflik sosial di Batam dapat ditekan sejak dini.
“Insyaallah, kalau semua dijalankan dengan baik dan konsisten, konflik sosial di Batam bisa kita cegah sedini mungkin. Batam ini rumah kita, mari kita jaga dan rawat bersama,” kata Amsakar.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, menambahkan bahwa koordinasi yang solid antarinstansi menjadi kunci terciptanya rasa aman dan meningkatnya kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
“Pencegahan konflik sosial bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat,” ujar Li Claudia.
Rapat koordinasi ini diharapkan menjadi momentum memperkuat sinergi, kesamaan langkah, dan komitmen bersama dalam menjaga keharmonisan sosial di Kota Batam yang majemuk dan dinamis.***










