Batam – Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menghadiri Kenduri Kekayaan Intelektual (KI) dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Solidaritas Pembawa Acara (Swara) 2025–2030 di Mega Mall Batam Centre, Selasa (18/11/2025).
Di hadapan para pelaku kreatif, Amsakar menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Hukum dan HAM RI atas upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelindungan hak cipta. Menurutnya, kolaborasi seluruh pihak menjadi kunci agar karya warga Batam tercatat dan terlindungi.

“Kalau kita tidak bergerak bersama membumikan ini, banyak karya warga yang tidak tercatat. Padahal kekayaan intelektual memberi nilai tambah dan mendorong produktivitas,” ujar Amsakar.
Antusiasme masyarakat terhadap program KI tampak dari jumlah pendaftar yang langsung menembus 800 orang begitu dashboard pelayanan dibuka. Amsakar menilai, legalitas karya bukan hanya melindungi pencipta, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi pelaku industri kreatif.
Ia mencontohkan keberhasilan TP-PKK Kota Batam mendaftarkan motif Batik Barelang sebagai kekayaan intelektual. Setelah mendapatkan status KI, produk UMKM yang memanfaatkan motif tersebut kini memiliki nilai jual lebih tinggi dan diminati pasar.
“Produksi UMKM yang menggunakan motif Barelang mampu meningkatkan omzet hingga Rp1,2 miliar. Kita patut bersyukur,” tuturnya.
Amsakar lalu menautkan peran industri kreatif dengan kekuatan sektor pariwisata Batam. Sebagai kota Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE), Batam tetap menjadi salah satu destinasi utama di Indonesia. Sepanjang 2024, tercatat 3,6 juta kunjungan wisatawan—2,3 juta wisatawan domestik dan 1,3 juta wisatawan mancanegara.
“Batam tidak pernah keluar dari tiga besar tujuan wisata nasional setelah Bali dan Jakarta. Ini peluang besar bagi pelaku industri kreatif, termasuk Swara,” kata Amsakar.
Kepada pengurus Swara yang baru dilantik, ia meminta organisasi tersebut menyusun program kerja yang terarah dan berorientasi pada peningkatan kualitas. Sinergi dengan pemerintah, menurutnya, menjadi faktor penting dalam memperkuat kontribusi sektor kreatif di berbagai kegiatan kota.
“Jika ingin maju, ambil peran. Bangun sinergi mulai sekarang,” tegasnya.
Amsakar menutup penyampaiannya dengan ajakan untuk membangun iklim positif di Kota Batam. Ia meminta seluruh pihak memfokuskan energi pada langkah-langkah produktif.
“Lebih baik kita fokus pada perbaikan. Batam memerlukan orang yang bisa memobilisasi potensi agar kota ini semakin hebat dan dahsyat,” ujarnya.***










