Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam merayakan hari bakti yang ke-54 tahun. Pada Hari Bakti BP Batam, tahun 2025 ini, dipaparkan pertumbuhan ekonomi Kota Batam di kuartal kedua 2025 tercatat sebesar 6,66 persen. Kemudian, kinerja investasi pada semester I tahun 2025, sudah menyentuh Rp33,7 triliun, atau 56,2 persen dari target Rp60 triliun.
Capaian itu disampaikan Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fairy Djemy Francis, pada acara penghargaan tahunan yang mengambil tema ‘Mengpresiasi Prestasi, Mendorong Investasi’ berlangsung, Rabu (22/1/2025) di Ballroom Radisson Hotel Batam.

Ia juga mengajak undangan refleksi, sebagai kilas balik Batam. Dipaparkan transformasi Batam dari pulau kosong ke pulau investasi. Transformasi itu ditekankan, tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil dari kolaborasi jangka panjang antara pemerintah pusat, BP Batam, dan para investor yang percaya dan berani menanamkan modalnya di tengah tantangan.
“Pencapaian ini adalah milik kita bersama. Para investor yang kami anugerahi hari ini adalah mitra strategis dalam mewujudkan mimpi besar Indonesia,” lanjutnya.
Optimisme Fairy tak lepas dari data konkret yang menunjukkan kinerja ekonomi Batam yang terus melaju. Berdasarkan laporan BP Batam, pertumbuhan ekonomi Kota Batam pada kuartal kedua 2025 tercatat sebesar 6,66 persen, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau maupun nasional.
Kinerja investasi juga mencatatkan rekor tersendiri. Realisasi investasi sepanjang tahun 2024 mencapai Rp43,26 triliun, tumbuh signifikan sebesar 13,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dan dalam enam bulan pertama tahun 2025 saja, nilai investasi sudah menyentuh Rp33,7 triliun, atau 56,2 persen dari target ambisius tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp60 triliun.
Tren ini menunjukkan bahwa Batam tak hanya mempertahankan posisinya sebagai tujuan investasi, tetapi juga mengembangkan daya saingnya secara konsisten di tengah ketatnya persaingan global.
“Lima puluh empat tahun lalu, Batam hanyalah pulau kosong di tengah Selat Malaka. Tanpa infrastruktur, tanpa industri, tanpa harapan. Tapi lihatlah sekarang, Batam telah menjadi kota industri modern yang diperhitungkan dunia,” kata Fairy.
Salah satu faktor pendorong percepatan ini, menurut Fairy, adalah dukungan regulasi dari pemerintah pusat. Ia secara khusus menyoroti Peraturan Pemerintah No. 25 dan 28 Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Presiden Prabowo Subianto, sebagai reformasi besar dalam ekosistem investasi nasional.
“Dua PP ini memberikan dasar hukum yang kuat bagi integrasi pelayanan investasi, percepatan perizinan, dan penguatan otoritas BP Batam dalam mengelola kawasan industri strategis. Ini bukan hanya regulasi teknis, tetapi fondasi pertumbuhan jangka panjang,” ujar Fairy.
Menurutnya, dengan kepastian hukum dan insentif yang terukur, Batam kini tak hanya menarik investor domestik, tetapi juga makin dilirik investor global yang mengincar posisi strategis Batam di jalur pelayaran internasional.
Momen penganugerahan berlangsung meriah dengan penyerahan trofi dan piagam penghargaan kepada perusahaan-perusahaan terpilih dari berbagai sektor mulai dari manufaktur, logistik, teknologi, hingga energi terbarukan. Beberapa di antaranya adalah investor lama yang terus memperluas usahanya, sementara yang lain adalah pendatang baru dengan visi inovatif untuk masa depan Batam.
Ajang ini juga menjadi wadah sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, akademisi, dan media untuk merumuskan strategi ke depan dalam mempertahankan momentum pertumbuhan.
“Batam bukan lagi sekadar kawasan industri. Ia adalah lokomotif ekonomi Indonesia di kawasan barat, dengan posisi strategis, dukungan kebijakan, dan jejaring global yang kuat,” pungkas Fairy optimis.***