Anggota Komisi II DPRD Batam Gabriel, Dorong Penguatan Daya Saing UMKM

oleh -111 Dilihat
oleh

Batam – Anggota DPRD Kota Batam, Gabriel Safto Ara Anggito Sianturi, BCom, SH mendorong penguatan daya saing UMKM di Batam. Pelaku UMKM diminta untuk memperkuat manajemen keuangan dan tenaga kerja. Sehingga kedepan, UMKM memiliki daya saing kuat di pasar.

Demikian dikatakan Gabriel pada pelatihan Seni Kreatif dan Panduan Perizinan Usaha dengan Mudah, Rabu (24/9/2025) di Hotel King Batam. Kegiatan pelatihan UMKM ini digelar 23, 24, dan 25 September 2025. “Saya berharap UMKM kita bisa untuk bersaing. Saya juga sebagai pengusaha, memiliki pemahaman dalam dunia usaha. Untuk memulai usaha ada namanya finasial manajemen,” kata Gabriel.

Gabriel juga mengingatkan, untuk memulai sebuah usaha, perlu namanya manajeman untuk tenaga kerja. “Kita harus bisa jadi bos, jadi leader dan harus tegas tapi humanis,” pesan politisi PDIP ini.

Pelatihan UMKM sendiri digelar, sebagai inisiasi Gabriel dan Dinas Koperasi dan UMKM Batam. “Harapan saya, bisa membantu UMKM siap bersaing dipasar,” harapnya.

Ditempat sama, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Batam Salim, S.Sos., M.Si, mengatakan, kegiatan pelatihan dilakukan selama tiga hari, merupakan usulan lewat anggaran Pokir Gabriel sebagai anggota DPRD Batam. “Kegiatan ini diikuti oleh 160 peserta. Harapan kami tentunya pelatihan yang disiapkan oleh Pemko melalui Dinas koperasi bisa diikuti sampai selesai,” ungkapnya.

Salah satu program prioritas dari Walikota Batam, Amsakar Achmad, pendanaan untuk UMKM berupa subsidi untuk bunga. Saat ini pihaknya bekerjasama dengan BTN.

“Disiapkan untuk kita meminjam 20 juta minimal dan bunga ditanggung pemerintah. Dan realisasi sampai dengan akhir agustus, yang mengajukan sudah cukup banyak ada 741, tapi yang lolos masih minim. Karena memang persyaratan bank cukup ketat,” ungkap Salim.

Dibeberkan, dari ratusan UMKM yang mengajukan pinjaman, dijelaskan Salim, rata rata yang tertolak oleh bank, terkait dengan SLIK OJK (Sistem Layanan Informasi Keuangan) yang dikelola oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 2018. “Dulu istilahnya BI Cheking,” Salim ujar.

Dikatakan Salim, ada 10 prioritas usaha yang diakomodir oleh BTN. Salah satunya, terkait dengan lokasi atau tempat yang permanen. “Sedangkan Anggaran yang disipakan ada Rp3 miliar,” tutur Salim.

Diharapkan Salim, tata kelola manajerial, perizinan untuk UMKM memasuki pasar ritel. Begitu juga dari sisi kreatif produk. “Harapan kita, yang sudah ada usaha coba pikirkan kreasi yang terbaru yang memiliki daya tarik. Contoh kuliner, kalau misala bolu kue, dikreasikan dengan toping yang lebih menarik. Begitu juga dengan yang tenun, batik misalnya motif lain kreasi yang lebih bisa dikembangkan,” harap Salim.***