Pembangunan Rumah Sakit Taraf Internasional Senilai 1 Triliun, Mayapada Apollo Batam Dimulai

oleh -117 Dilihat
oleh

Batam – Peletakan batu pertama Rumah Sakit (RS) bertaraf internasional di Batam, resmi dilakukan. Ditergetkan, pembangunan Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH) akan selesai dilakukan pada tahun 2026 mendatang. Untuk merealisasikan pembangunan RS di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata di Sekupang, Batam itu, disiapkan anggaran senilai Rp1 Triliun.

Pada peletakan batu pertama yang berlangsung, Rabu (27/8/2025) di Sekupang itu, hadir Kepala Badan Pengusahaan (BP) yang juga Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dan Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir. Ikut hadir Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Rizal Edwin Manasang dan lainnya.

“Kami yakin, rumah sakit ini akan menjadi rumah sakit yang bisa bersaing dengan negara tetangga. Namun, dalam 2 tahun belakangan ini akan banyak kebutuhan. Diharapkan dapat terpenuhi,” harap Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir.

Dengan pembangunan itu, diharapkan pada tahun 2027 mendatang, pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Terutama yang selama ini banyak berobat ke luar negeri, akan memilih berobat di Batam.

“Rumah sakit ini kita hadirkan, untuk meningkatkan layanan kesehatan, menekan devisa keluar, serta menjadikan Batam sebagai destinasi medis unggulan di Asia Tenggara. Sehingga masyarakat Indonesia nantinya tidak perlu lagi berobat ke luar negeri,” kata dia.

Pihaknya diakui, memilih Kota Batam untuk tempat membangun RS bertaraf internasional, untuk menjawab tantangan Presiden RI, Prabowo Subianto. “Bagaimana sektor swasta dapat berkontribusi mendukung pemerintah. Dengan lokasi strategis, kami yakin MABIH mampu menahan devisa yang selama ini keluar ke negara tetangga,” sambung Tahir.

Dibeberkan, setiap tahun triliunan rupiah keluar ke luar negeri untuk kebutuhan kesehatan. Disisi lain, Indonesia membutuhkan lapangan kerja. Dengan kehadiran MABIH, maka lapangan baru akan tercipta. Serta memberikan nilai tambah bagi Kota Batam.

“Kami sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah, BP Batam, dan seluruh pihak terkait, agar pembangunan MABIH dapat berjalan lancar dan sukses,” terangnya.

Sementara Kepala BP Batam, Amsakar Ahmad mengungkapkan, pembangunan rumah sakit ini menjadi sebuah ikhtiar pasca-diresmikan KEK Kesehatan pada 2024 lalu. Kehadiran Mayapada Apollo Batam International Hospital dapat menjadikan Batam destinasi wisata kesehatan baru.

” Kami dari BP Batam berkomitmen mendukung percepatan pembangunan RS ini. Nantinya Warga cukup berobat di Batam saja, dan bahkan bisa menarik pasien dari luar negeri untuk datang ke Batam,” harap Amsakar.

Masih ditempat sama, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Rizal Edwin Manasang meberikan apresiasi kehadiran Mayapada Apollo Batam International Hospital (MABIH).

Baginya, kehadiran rumah sakit ini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat ekosistem layanan kesehatan nasional, meningkatkan daya saing Indonesia, serta mengurangi ketergantungan masyarakat kita terhadap layanan kesehatan di luar negeri.

Namun demikian, pihaknya menekankan bahwa proses pembangunan ini juga harus dipastikan berjalan sesuai dengan ketentuan dan regulasi yang berlaku. Hal ini mencakup perizinan usaha, perizinan pembangunan sesuai dengan Tata Ruang atau KKPR, serta aspek-aspek lingkungan hidup yang harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh.

“Kepatuhan terhadap regulasi ini penting agar pembangunan dapat berjalan lancar, berkelanjutan, dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan daerah,” terangnya.

Sesuai paparan yang ditampilkan pihak MABIH, RS itu akan menyediakan berbagai layanan spesialisasi yang selama ini menjadi daya tarik pasien Indonesia ke luar negeri. Dengan demikian, pasien dapat memperoleh perawatan medis berkualitas tinggi tanpa harus keluar dari Indonesia.

Salah satu keunggulan MABIH adalah statusnya dalam KEK Pariwisata Kesehatan yang memungkinkan berbagai insentif bagi industri kesehatan. Dengan KEK, biaya pembangunan sekaligus pengobatan dapat ditekan sehingga lebih kompetitif dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia.

Untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi layanan, Mayapada Healthcare akan menerapkan beberapa inovasi teknologi pengobatan seperti tele-radiologi dan tele-ICU. Dengan tele-radiologi, hasil pemindaian seperti X-ray, MRI, dan CT-scan akan dikirim ke Apollo Hospitals di India untuk ditinjau oleh spesialis radiologi.

Proses ini hanya memakan waktu sekitar 4 jam, sehingga pasien dapat memperoleh diagnosis lebih cepat dan akurat. Sementara itu, tele-ICU akan memungkinkan pemantauan pasien kritis secara real-time oleh tim medis Apollo Hospitals.

Melalui sistem ini, dokter di pusat kendali Apollo dapat memberikan instruksi kepada tenaga medis di MABIH, meningkatkan efektivitas perawatan intensif.

Dengan kombinasi tenaga medis internasional, fasilitas berstandar global, inovasi teknologi, serta insentif dari KEK, MABIH diharapkan menjadi pusat medis unggulan yang mampu menahan aliran devisa keluar dan menarik pasien dari dalam maupun luar negeri.***