Batam – Perusahaan Gas Negara (PGN) Subholding Gas Pertamina, menggelar pelatihan budidaya ikan, bagi nelayan Pulau Nance, Kota Batam. Selain pelatihan pembesaran ikan penanganan penyakit ikan, disiapkan juga bantuan bibit ikan. Namun bibit ikan kerapu disiapkan belakangan untuk dibudidayakan nelayan.
Selain pelatihan, perwakilan nelayan dari empat kelompok nelayan, Nance, Selasa (16/7/2024), juga diajak kelapangan untuk meninjau laboratorium Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam. Peninjauan ke laboratorium BPBL, pada hari yang sama, pelatihan dengan materi, pembesaran ikan kerapu dan penyakit ikan kerapu.
“Ini masih kerjasama awal, untuk transfer ilmu dari SDM. Peserta yang dihadirkan, kelompok nelayan. Tiap kelompok diwakili empat orang. Ada 4 kelompok, jadi ikut pelatihan 16 orang,” kata Koordinator Community Development Officer (CDO) PGN Panaran Indri Agnes.
Sementara untuk pengadaan bibit ikan kerapu, akan dilakukan kedepan. “Sekarang belum ada bibit kerapu di BPBL. Mereka akan usahakan dulu. Tapi kalau tidak ada, kita akan cari dari tempat lain dengan bantuan nelayan,” bebernya.
Disampaikan Indri, kedepan diharapkan nelayan akan lebih memahami cara budidaya ikan kerapu. Karena kendala nelayan disana, saat budidaya ikan kerapu, banyak bibit yang mati.
“Sehingga dengan pelatihan ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan untuk nelayan. Harapannya kedepan, kalau ada yang mau ditanya, silahkan ditanya kesini, sehingga budidayanya semakin baik,” himbaunya.
Nelayan sendiri mengaku, baru pertama kali datang ke BPBL Batam. Pelatihan diakui akan membantu, karena selama ini nelayan mengaku, ikannya sering sakit. Tidak mau datang ke BPBL Batam, karena segan dan takut
Sementara Ketua tim Pelayanan Publik Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam, Ade Harwono, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan pertama kali digelar. Dengan tujuan agar para nelayan bertambahnya ilmu, pengetahuan dan kemampuan para nelayan dalam penanganan pembesaran ikan dan penanggulangan penyakitnya.
“Kegiatan ini sangat bagus. Dan ini baru pertama kali, dimana sebelumnya para nelayan ini mengeluhkan banyaknya ikan yang sakit. Oleh karena itu, pelatihan dan peningkatan ini angat penting,” jelas Ade.
Pihaknya juga mengatakan, kedepannya BPBLB Bersama PGN akan melakukan kerjasama guna pembudidayaan ikan sehingga memaksimalkan hasil yang ada, melalui pelatihan-pelatihan.
“Ini harapannya, dan kedepannya sehingga menjadi lebih baik,” terangnya.***
