Batam – Beberapa orang kader PSI melawan Keputusan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dengan menyatakan dukungan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, diluar H Muhammad Rudi-Aunur Rafiq. Atas tindakan mbalelo atau melawan putusan DPP PSI itu, kader itu diminta kembali mengikuti keputusan partai.
Peringatan itu disampaikan Ketua Harian PSI Provinsi Kepri, yang juga Ketua Tim Relawan Circle K sebagai organ relawan PSI, Ir Onward Siahaan, SH, MHum, Kamis (21/11/2024) di Batam. “Kader yang mbalelo diminta untuk kembali kepada garis kebijakan partai,” kata Onward.
Namun jika masih meneruskan langkah-langkahnya, maka akan ada sanksi partai. Untuk itu dihimbau, kader untuk tidak melanggar kebijakan partai. “Tentu akan ada tindakan pendisplinan secara kepartaian,” tegas Onward.
Ia meminta, semua pihak diluar partai, termasuk calon agar menunjukkan sikap kenegarawanan dan sikap gentlemen. “Menghargai sikap politik partai dan tidak turut menggangu soliditas partai,” sambung dia.
Diingatkan juga, PSI menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan komitmen sudah disepakati dari awal dengan calon yg diusung. “PSI memberi jaminan Rudi-Rafiq pasti sejalan dengan Pemerintah Pusat,” tegasnya.
Onward juga meminta agar tidak ada pihak-pihak diluar partainya, mencampuri keputusan PSI. Calon kepala daerah diluar calon PSI juga diminta untuk tidak mengganggu partainya.
“Calon diminta untuk menghormati keputusan partai kami. Demikian pihak lain yang kami tahu sudah bermain, mencoba merusak kredibilitas partai kami. Jangan coba merusak kredibilitas PSI dengan memecah belah,” ujarnya.
Sebelumnya, beredar video 11 orang yang mengaku kader PSI, menyatakan dukungan untuk calon Gubernur Kepri, Ansar-Nyanyang. Terlihat juga dalam video itu, Nyanyang berdiri diantara mereka.***