Amsakar Dorong Perusahaan Prioritaskan Tenaga Lokal, Pelatihan 3.449 Pencaker 2025 Ditutup

oleh -64 Dilihat
oleh

BATAM – Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Batam yang masih berada di angka 7,86 persen kembali menjadi perhatian Wali Kota Batam, Amsakar Achmad. Sorotan itu ia sampaikan saat menutup kegiatan pelatihan berbasis unit kompetensi dan peningkatan produktivitas tahun 2025 di Pakuba, Batu Aji, Rabu (3/12/2025).

Amsakar menegaskan bahwa persoalan utama ketenagakerjaan bukan hanya ketersediaan lapangan kerja, tetapi ketidaksesuaian kompetensi antara kebutuhan industri dan kemampuan pencari kerja.

Menurutnya, jumlah usia produktif yang besar tidak diimbangi penyerapan tenaga kerja yang memadai. Kondisi ini membuat persaingan semakin ketat dan turut mendongkrak angka pengangguran.

Karena itu, ia menilai peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi menjadi solusi paling realistis.

“Kalau usia produktifnya besar tapi kompetensinya kurang, ya tidak bisa terserap. Maka pelatihan dan sertifikasi ini wajib,” tegasnya.

Amsakar juga menekankan perlunya kolaborasi antarpemangku kepentingan. Menurutnya, upaya menurunkan pengangguran tidak bisa dibebankan hanya kepada pemerintah, tetapi harus ditopang perusahaan, lembaga pelatihan, dan industri.

Untuk memperluas peluang kerja, Pemko juga mendorong perusahaan melalui mekanisme Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA) agar memberi ruang lebih besar bagi tenaga kerja lokal.

“Kita dorong perusahaan menyerap minimal 10–15 persen tenaga kerja dari masyarakat tempatan. Latih sebanyak-banyaknya, sertifikasi sebanyak-banyaknya. Sinergi harus jadi budaya kita,” katanya.

Ia juga menyoroti masih adanya perusahaan yang mengandalkan jalur PJTKI dalam rekrutmen. Menurut Amsakar, pola tersebut sudah tidak relevan karena SDM Batam kini jauh lebih siap dan kompeten.

“Ke depan, saya harap rekrutmen melalui PJTKI tidak harus menjadi prioritas. Berikan ruang lebih besar bagi tenaga kerja lokal,” ujarnya.

Amsakar optimistis, konsistensi dalam pelatihan, sertifikasi, dan kolaborasi lintas lembaga akan memperkuat kualitas tenaga kerja Batam.

“Kalau ini kita jalankan bersama, Batam akan menjadi kota yang hebat,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Disnaker Batam, Yudi Suprapto, menyampaikan bahwa pada 2025 pemerintah menyiapkan 83 program pelatihan untuk 3.449 pencari kerja serta 53 program peningkatan keahlian dan sertifikasi bagi 1.396 pekerja aktif.

Seluruh program ini digelar bersama 26 Lembaga Pelatihan Kerja (LPK), mencakup pelatihan teknis maupun nonteknis seperti welder, forklift, rigger, welding inspector basic, K3, bahasa asing, pariwisata, UMKM, accounting, hingga pengembangan SDM dan HRD.

Yudi memastikan bahwa kebijakan tersebut sejalan dengan arahan pimpinan daerah. “Sesuai arahan Pak Amsakar dan Ibu Li Claudia, pelatihan dan sertifikasi harus diperbanyak agar serapan tenaga kerja makin tinggi,” ujarnya.

Ia menambahkan, fokus peningkatan kompetensi tidak berhenti pada 2025, tetapi juga menjadi prioritas 2026 untuk menekan angka pengangguran dan memperkuat daya saing tenaga kerja lokal.***