54 Persen Anggaran BP Batam Kembangka Kawasan Investasi Baru di 2025

oleh -40 Dilihat
oleh

Batam – Badan Pengusahaan (BP) Batam, akan lebih fokus dalam pengembangan kawasan investasi baru di Batam. Hal itu juga tergambar dari pagu anggaran yang dialokasikan BP Batam, untuk tahun 2025. Dimana, dari anggaran Rp1.992.728.199.000, sekitar 54 persen untuk pengembangan kawasan strategis.

Rencana pengembangan kawasan itu disampaikan Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, pada rapat Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara I, Jakarta, Rabu (11/9/2024). “Pagu belanja dialokasikan untuk dua program. Pertama untuk program dukungan manajemen 45,49 persen. Kedua, program pengembangan kawasan strategis 54,51 persen,” kata Rudi.

Rudi menjabarkan dalam Program yang pertama yaitu Dukungan Manajemen, kegiatan utamanya adalah kegiatan operasional, seperti pengelolaan pegawai, pengelolaan organisasi, kegiatan pemeliharaan, jasa, dan kehumasan.

Sedangkan kegiatan-kegiatan dalam Program yang kedua adalah berbagai kegiatan yang mendukung perijinan bagi investor, logistik serta Program Prioritas berupa Pembangunan Sarana dan Prasarana untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur kawasan.

Dalam Program Pengembangan Kawasan Strategis, juga terdapat pengembangan beberapa layanan seperti layanan Kepelabuhanan, Penyediaan Air Bersih, Rumah Sakit dan lainnya.

Serta, tak kalah penting yakni pengembangan infrastruktur kawasan untuk menarik investasi serta mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City yaitu Pembangunan Prasarana Bidang Perumahan dan Pemukiman.

“Salah satu fokus besar kita adalah membuat Batam-Rempang-Galang menjadi kawasan ekonomi yang makin modern dan mampu bersaing.” Ujar Muhammad Rudi.

Muhammad Rudi juga mengatakan tema Pembangunan KPBPB Batam Tahun 2025 adalah Percepatan Peningkatan Investasi Melalui Pengembangan Kawasan dan Pembangunan Infrastruktur.

Hal tersebut sejalan dengan Tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2025 yaitu Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan.

Program BP Batam turut mendukung Prioritas Nasional Lima (PN 5) yaitu “Melanjutkan Hilirisasi dan Mengembangkan Industri Berbasis Sumber Daya Alam Untuk Meningkatkan Nilai Tambah di Dalam Negeri.***