Bintan – Bahan bakar minyak (BBM) untuk jenis biosolar dan pertalite di Provinsi Kepri, yang merupakan bahan bakar penugasan, kondisinya masih aman. Pertamina Patra Niaga di area Kepri, mengelola distribusi energi, agar tepat sasaran. Dimana, khusus realisasi distribusi BBM subsidi di Kepri, tidak melebihi 100 persen.
Sales Area Manager (SAM) Kepri Pertamina Patra Niaga Bagus Handoko, di Grand Lagoi Hotel Bintan, Minggu (02/06/2024), mengungkapkan hal itu. Hadir pada kesempatan itu, Communication & Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Muhammad Rum
“Kuota BBM subsidi kita aman. Total realisasi Januari sampai Mei 2024, sekitar 92 persen untuk pertalite. Kuota 185,583 Kl dan realisasi 170,22 Kl,” katanya.
Dibeberkan, untuk Batam dengan kebutuhan dan kota BBM terbanyak, realisasi tidak mencapai angka 100 persen. Dimana, pemanfaatan, 1 Januari sampai 26 Mei 2024, kota Batam 124,937 Kl dan realisasi 113,904 Kl. Sehingga distribusi sekitar 91 persen.
Diatribusi di Kabupaten/kota lainnya di Kepri juga, tidak sampai 100 persen untuk Januari sampai 26 Mei 2024. Dimana, realisasi untuk Bintan 95 persen, Karimun 94 persen, Anambas 89 persen, Lingga 90 persen, Natuna 94 persen, Tanjungpinang 91 persen
“Kuota sekitar 64,982 Kl dan realisasi 54,904 Kl,” bebernya.
Diungkapkan, selama periode itu, kuota dan realisasi di Bintan sekitar 97 persen, kemudian di Karimun 102 persen, Anambas 86 persen, Lingga 97 persen, Natuna 79 persen, Batam 77 persen dan Tanjungpinang 72 persen.
“Jika ditotal antara kota dan realisasi, sekitar 84 persen. Jadi masih ada stok,” ungkap Bagus Handoko.
BBM itu didistribusikan melalui empat terminal pendukung. Terminal penyalur itu ada di Kabil Batam, Tanjung Uban Kijang, Natuna dan TBM Pulau Sambu, Batam. Khusus Biosolar dan Pertalite yang merupakan penugasan, karena ada di APBN, harus kita awasi.
“Tapi khusus Pulau Sambu, distribusinya untuk industri dan marine. Penyalur didukung 54 SPBU,” terangnya lagi.(am)
