Luhut Resmikan Investasi Tank Cleaning dan BLE

oleh -

Luhut bersama Gubernur Kepri, Ansar dan Wako Batam, Rudi

Batam – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan, melakukan kunjungan untuk melihat proyek investasi di Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Beberapa agenda kunjungannya adalah meninjau area labuh jangkar di Perairan Kabil dan Batu Ampar, kemudian menghadiri peluncuran Batam Logistic Ecosystem (BLE), dan penandatanganan terkait pengoperasian secara resmi untuk  pengolahan limbah minyak dan kegiatan usaha tank cleaning oleh PT Batam Slope and Sludge Treatment Centre (PT BSSTEC).

Kunjungan ini bertujuan untuk melihat progres dari setiap proyek yang berkaitan dengan isu kemaritiman dan investasi di Batam. “Potensi di sektor kemaritiman, khususnya di Batam, Kepulauan Riau ini besar sekali dan perlu kita dukung percepatannya. Kehadiran pemerintah, dalam hal ini, memang diperlukan dan Kepulauan Riau ini sudah jadi salah satu provinsi yang proyek di sektor kemaritimannya mau kita percepat,” ungkap Menko Luhut secara langsung saat tiba di Batam, Kamis (18/3/2021).

Menko Luhut tidak sendirian dalam melakukan kunjungan ini, dia didampingi juga oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Kepala BP Batam Muhammad Rudi, jajaran TNI dan Polri, serta jajaran pemerintah daerah setempat.

Setelah melakukan peluncuran BLE, Menko Luhut melanjutkan kunjungannya untuk menandatangani peresmian terkait pengoperasian fasilitas limbah minyak B3 dan _tank cleaning_ di PT BSSTEC.

Dalam kunjungannya Menko Luhut melihat berbagai fasilitas pengolahan limbah cair dan padat berupa Sludge Storage, Processing Pit, Power Generation System, Emergency Generator, Oil Storage, dengan kapasitas untuk mengolah limbah minyak sebesar 40 MT per hari.

Setelah melihat adanya fasilitas dari pengolahan ini, Menko Luhut langsung meresmikan fasilitas pengolahan limbah di Batam ini.

“Ini merupakan bagian dari upaya kita untuk menjaga lingkungan kita dengan penyediaan layanan untuk mengolah limbah minyak dari kegiatan perkapalan dan pelabuhan sehingga dapat mengurangi potensi pembuangan limbah secara ilegal di laut,” kata Menko Luhut dalam sambutannya di PT BSSTEC.

Menko Luhut juga berharap adanya realisasi investasi yang baik. “Saya berharap bahwa realisasi investasi PT BSSTEC bernilai sekitar 1.8 Trilyun dari rencana total investasi 7,2 trilyun ini bisa membawa angin segar bagi tumbuhnya perekonomian kita yang telah terdampak oleh pandemi Covid-19,” katanya.

Adanya pengoperasian dari PT BSSTEC juga mampu menampung tenaga kerja di sekitar Batam, sehingga memberikan dampak pada pengurangan pengangguran yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendatangkan devisa bagi negara.

Pada akhir kunjungan di PT BSSTEC, Menko Luhut kembali berpesan kepada seluruh kementerian atau lembaga terkait lainnya untuk menjaga iklim berusaha di Kawasan Batam menjadi lebih kondusif dan mendorong lebih banyak lagi investasi dengan memberikan layanan terbaik bagi para investor.

– Kunjungan Labuh Jangkar di Batam

Sesampainya di Batam, Menko Luhut langsung melakukan peninjauan ke area labuh jangkar di Perairan Kabil dan Batu Ampar bersama seluruh jajaran menteri terkait. Peninjauan dilakukan menggunakan helikopter dan hanya melihat dari atas.

“Segera kita tambahkan jasa labuh jangkar, terutama di daerah yang kita kunjungi ini. Ini kita percepat supaya itu kapal yang berlalu lalang di sekitar sini, bisa memanfaatkan jasa labuh jangkar kita. Ini juga menjadi sebuah penanda kehadiran negara di daerah ini,” ungkap Menko Luhut.

Lalu agenda Menko Luhut berikutnya adalah memberikan arahan pada peluncuran BLE. Peluncuran BLE merupakan sebuah awal untuk melakukan penyederhanaan  proses logistik di pelabuhan Indonesia, khususnya Batam, mempersingkat waktu layanan, dan berlaku selama 24 jam per minggu.

“BLE diharapkan mampu mendorong lebih banyak investasi masuk, sehingga akan memberikan dampak yang baik untuk pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan di Batam, secara khusus dan Provinsi Kepulauan Riau pada umumnya, ” ungkap Menko Luhut dalam sambutannya secara langsung di Kantor Pusat Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).

Hadir juga secara langsung saat peluncuran BLE, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menjelaskan bahwa sistem BLE ini perlu untuk dijadikan percontohan untuk digunakan secara nasional nantinya di berbagai pelabuhan di Indonesia.

“Dari BLE ini, kita jadikan percontohan untuk pelabuhan besar kita lainnya. Dengan sistem seperti ini tidak ada lagi yang namanya pungutan liar dan sistem bisnis yang menyulitkan,” papar Menkeu Sri Mulyani.

Melanjutkan Menko Luhut, Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, juga menjelaskan bahwa adanya BLE ini mampu mendukung kegiatan ekspor dan impor. “BLE ini mampu mendukung kegiatan ekspor dan impor kita untuk lebih baik lagi, semua menjadi lebih ringkas dan aman,” ujarnya.

Sistem BLE ini diharapkan mampu memberikan kelegaan dalam menurunkan biaya logistik nasional. Selain itu, sistem ini juga akan diduplikasi untuk berbagai pelabuhan di Indonesia agar tercipta sistem logistik nasional yang terintegrasi.

“Saya menginginkan bahwa penurunan biaya logistik nasional yang ditargetkan turun dari 23,5% menjadi sekitar 17% pada tahun 2024 sebagaimana tercantum dalam Perpres No. 18 Tahun 2020 yang sesuai dengan RPJMN 2020-2024 dapat kita percepat capaiannya. Demikian juga dengan Inpres No. 5 tahun 2020  tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional dapat kita selesaikan sebelum tahun 2024,” tegas Menko Luhut.

Menko Luhut juga tidak lupa berpesan kepada kementerian atau lembaga terkait lainnya untuk terus saling berkoordinasi, sinergi, dan kolaborasi untuk mencapai berbagai target pembangunan nasional dan juga menjawab berbagai tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang besar dan maju.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.